Cinta sering kali datang dengan harapan akan keterhubungan, penerimaan, dan kebersamaan. Namun, dalam proses mencintai atau dicintai, tidak jarang seseorang secara perlahan mulai mengabaikan dirinya sendiri demi menjaga hubungan. Kompromi yang sehat kadang berubah menjadi pengorbanan identitas. Hal ini bisa terjadi secara halus, saat kamu menahan pendapat, menyesuaikan diri secara berlebihan, atau merasa takut ditinggalkan jika menunjukkan sisi diri yang otentik.
Menjaga diri dalam relasi bukanlah bentuk egoisme atau ketegaan, melainkan fondasi dari cinta yang sehat. Hubungan yang saling mendukung bukan hanya memperkuat koneksi dengan orang lain, tetapi juga memperkuat koneksi kamu dengan diri sendiri. Artikel ini membahas bagaimana seseorang bisa tetap setia pada dirinya, bahkan dalam dinamika relasi yang penuh cinta.
Berikut pembahasan tentang menjaga diri dalam relasi agar tidak kehilangan diri demi dicintai.