Sebagian besar dari kita butuh sekitar 7–8 jam tidur setiap malam agar tubuh dan otak berfungsi optimal. Kurang tidur umumnya membuat kita lelah, sulit berkonsentrasi, bahkan berisiko tinggi terkena berbagai penyakit kronis. Namun, ada segelintir orang di dunia ini yang mengaku hanya tidur 2 jam sehari, dan tetap merasa segar, bugar, serta berprestasi tinggi.
Fenomena ini menimbulkan rasa penasaran: Bagaimana mungkin mereka tetap sehat dengan waktu tidur sesingkat itu? Para ilmuwan menyebut orang-orang ini sebagai natural short sleepers. Apakah mereka memang “superhuman” dengan gen istimewa? Atau sebenarnya ada harga yang harus dibayar yang tidak terlihat di permukaan?
Penulis akan mengupas misteri pola tidur super singkat ini, mulai dari genetika hingga dampak psikologisnya. Sekaligus menyingkap mana fakta dan mana mitos di balik kisah mereka yang tidur hanya dua jam sehari.