Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno saat melihat kain tenun Bima (IDN Times/Juliadin)

Lombok kini telah menjadi salah satu destinasi wisata ternama Indonesia. Selain kaya akan keindahan alamnya, kini sudah merebak ke setra industri kain tradisional. Salah satunya adalah kain Songket Sasak Lombok.

Jika berkunjung ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) atau ke Pulau Lombok, tidak lengkap rasanya jika tidak membawa kain Songket Sasak ini. Kain ini bisa dijadikan sebagai buah tangan atau untuk digunakan sehari-hari atau pada saat acara tertentu.

Banyak motif tersedia yang dibuat oleh penenun lokal. Pembeli dapat memilih ragam motif kain yang di dalamnya terkandung unsur budaya Suku Sasak.

1.Digunakan oleh setiap pengantin suku sasak

Pengrajin kain songket Fikri Koleksi. Dok: Pertamina

Kain tradisional ini dapat masuk ke golongan keluarga tenunan brukat, karena terbuat dari bahan pilihan yang diolah menggunakan teknik yang sangat rumit. Tidak semua penenun bisa menenun kain dengan motif songket ini.

Kain ini dibuat dengan cara nyesek (dalam bahasa sasak) alias ditenun. Kain songket ini juga biasanya dikenakan oleh pria atau wanita untuk keperluan upacara adat atau untuk pengantin yang berbahagia.

Biasanya keluarga dan kerabat Suku Sasak akan memberikan kain songket sebagai hadiah kepada pengantin baru. Meski demikian, kini penggunaan kain songket bukan hanya untuk pengantin baru. Siapapun dapat menggunakannya dan dalam kegiatan atau acara apa pun. Tidak hanya untuk acara adat, orang dapat menggunakan kain songket untuk kondangan atau untuk digunakan sehari-hari.

2.Jenis-jenis kain songket sasak

Editorial Team

EditorLinggauni

Tonton lebih seru di