Bagi sebagian orang, melihat darah hanyalah sesuatu yang tidak nyaman. Namun bagi sebagian lainnya, darah dapat memicu ketakutan ekstrem yang membuat tubuh bereaksi di luar kendali. Ketakutan ini dikenal sebagai haematophobia, yaitu fobia terhadap darah, baik darah sendiri maupun darah orang lain.
Kondisi ini bukan sekadar rasa jijik, tetapi respons psikologis dan fisiologis yang intens hingga dapat menimbulkan pusing, mual, panik, bahkan pingsan. Haematophobia dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari, terutama ketika seseorang harus menjalani pemeriksaan medis atau berada di situasi darurat.
Tidak sedikit orang yang menyembunyikan ketakutan ini karena takut dianggap berlebihan. Padahal, seperti fobia lainnya, haematophobia memiliki mekanisme yang jelas dan dapat ditangani melalui pendekatan psikologis yang tepat. Dengan memahami apa itu haematophobia, penyebabnya, tanda-tandanya, dan cara mengatasinya, kita dapat lebih empatik kepada mereka yang mengalaminya serta membantu mereka menghadapi kondisi ini dengan lebih tenang.
Berikut ulasan lengkapnya tentang haematophobia, yaitu ketakutan melihat darah atau terkena darah.
