Perjuangan Seorang Polisi Membangun Masjid di Pelosok Dompu

Dompu, IDN Times - Aksi sosial seorang polisi berpangkat Inspektur Polisi Satu (IPTU) Bernama Ramli, patut diapresiasi. Kasat Narkoba Polres Dompu ini membangun sebuah masjid di daerah terpencil yang ada di Kabupaten Dompu.
Ukuran masjid yang dibangun adalah 16x16 meter persegi. Masjid yang dibangun tersebut terletak di RT 04 RW 05, Lingkungan Dorompana, Kelurahan Kandai Satu, Kecamatan Dompu. Pembangunannya sudah dimulai sejak akhir tahun 2019 lalu dan diberi nama Masjid Ar-Rahman.
1.Warga sangat berterimakasih

Ketua RT setempat, Arifin H. Hakim mengaku, pembangunan Masjid Ar-Rahman rencana awalnya adalah sebuah musala. Ternyata di luar dugaan warga setempat, Ramli menginginkan bangunan itu menjadi sebuah masjid agar bisa dimanfaatkan oleh orang banyak, terutama warga setempat.
"Kami yang berada di sekitar ini merasa berterima kasih kepada Pak Ramli, karena dengan dibangunnya sebuah masjid di sini, kami tidak perlu jauh-jauh lagi melaksanakan ibadah atau kegiatan keagamaan," kata Arifin, Senin (13/12/2021).
Masjid itu sudah dapat digunakan oleh warga setempat untuk shalat Jumat. Warga juga bisa melaksanakan pengajian dan menjadi tempat belajar mengaji dan membaca Al-Quran bagi anak-anak setempat.
"Aksi sosial pak Ramli sangat luar biasa, dan kami selaku masyarakat menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pak Ramli, semoga amal baiknya dapat dibalas oleh Allah SWT," kata Arifin.
2.Pembangunan masjid sebelum IPTU Ramli jadi Kasat Narkoba

Arifin mengatakan bahwa biaya untuk pembangunan masjid itu bukan dari hasil selama menjabat di institusi Kepolisian, melainkan murni dari hasil jerih payah dan usaha di luar dari pada tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang polisi.
"Mungkin sebagian orang di luar sana beranggapan, pembangunan masjid ini hasil dari neka-neko saat dia menjabat di kepolisian, tetapi ini murni hasil dari jerih payahnya dan didukung oleh istrinya sendiri," pungkasnya.
Di hari yang sama, pujian senada disampaikan tokoh masyarakat yang juga Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Kandai Satu, Muhammad Nur. Menurut pria yang disapa Uma Neo ini, bahwa aksi sosial dilakukan Ramli patut diacungi jempol dan dijadikan contoh.
"Kami dari masyarakat memberikan apresiasi terhadap pak Ramli, aksi sosial pak Ramli ini bisa dibilang sangat luar biasa, dilihat dari bentuk fisik masjid itu cukup megah kalau ukuran kita, tentu memakan anggaran ratusan juta," tutur Uma Neo.
Aktivias ini meyakini, bahwa segala biaya pembangunan Masjid tersebut adalah bersumber dari yang halal. Apalagi, tambah Uma Neo, pembangunan masjid itu dimulai sejak dua tahun yang lalu, sebelum Ramli menjabat sebagai Kasat Narkoba, baik di Polres Bima Kota maupun di Polres Dompu.
"Saya yakin, anggaran untuk pembangunan Masjid itu hasil dari jerih payahnya, karena saya tahu, pada saat pembangunan masjid itu saat beliau (Ramli, red) menjabat sebagai Kapolsek Manggelewa," yakin Uma Neo.
3.Warga sudah lama menginginkan masjid

Terpisah, salah seorang tokoh Agama yakni ustadz Herman, S.Pd.i usai melaksanakan salat ashar berjamaah di Masjid Ar-Rahman, kepada awak media, menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada IPTU Ramli.
Ustadz Herman mengaku, rencana pembangunan masjid di tempat itu memang sudah lama. Akibat terkendala biaya, keinginan itu tidak dapat terpenuhi. Beruntung IPTU Ramli hadir mewujudkan keinginan warga setempat untuk membangun masjid.
"Bagi kami, sosok Pak Ramli adalah pahlawan, karena sudah mengabulkan keinginan kami dan kami tidak bisa utarakan dengan kata-kata, melainkan bersyukur dan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya semoga apa yang diperjuangkan pak Ramli ini diridhoi oleh Allah SWT," doa ustadz Herman.
Di tempat yang sama, salah seorang tokoh pemuda yang juga pengurus Masjid Ar-Rahman yakni Haryono juga menyampaikan hal senada. Pihaknya yang mewakili warga setempat berterima kasih kepada sosok IPTU Ramli.
"Kami selaku warga yang ada di RT 04 Lingkungan Dorompana sangat berterima kepada pak Ramli yang sudah membangun masjid untuk kami yang sebelumnya tidak mampu kami lakukan," ucapnya.
Haryono memaparkan, selama Masjid itu diaktifkan, bukan hanya melaksanakan ibadah salat lima kali sehari semalam saja, tetapi diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan seperti kegiatan ta'lim bagi semua jemaah.
Selain itu, juga diadakan kegiatan latihan pembacaan Al-Quran bagi anak-anak pelajar mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA. Sementara bagi anak-anak yang belum bisa membaca Al-Qur'an akan dimulai dari iqro. Anak-anak yang sudah membaca Al-Quran akan diberi tugas untuk hafal surat-surat pendek.
"Ada beberapa kegiatan juga kita laksanakan di Masjid ini, salah satunya kegiatan ta'lim bagi jemaah laki-laki yang dilakukan setelah salat subuh, sedangkan untuk jemaah perempuan dilaksanakan setelah salat magrib," papar Haryono.