Setiap daerah memiliki lagu tradisional atau lagu berbahasa daerah, termasuk di Pulau Lombok. Terdapat banyak lagu berbahasa daerah yang dapat dilestarikan, salah satunya adalah lagu inak tegining amak teganang.
Banyak lagu berbahasa daerah yang memiliki makna yang dalam, tidak jarang pula disertai dengan kisah di dalamnya. Seperti halnya lagu berbahasa sasak berikut ini? Yuk kita simak lirik dan arti lagunya.
Lek jaman laek arak sopok cerita
Inak tegining, amak teganang aran ne
Pegawean ne ngaret sampi lek tengak rau
Sampi sai bekujang bekujing lek tengak rau
Inak tegining-amak teganang epe ne
Ongkat dengan, tegining-teganang luek cerite
Ngalahin datu sik belek-belek ongkat ne
Lek jaman laek arak sopok cerita
Zaman dulu, ada sebuah cerita
Inak tegining, amak teganang aran ne
Ibu tegining, bapak teganang namanya
Pegawean ne ngaret sampi lek tengak rau
Pekerjaannya menggembala sapi di tengah lumpur
Sampi sai bekujang bekujing lek tengak rau..
Sapi siapa bekujang bekujing di tengah lumpur?
Inak tegining-amak teganang epe ne
Ibu tegining, bapak teganang pemiliknya
Ongkat dengan, tegining-teganang luek cerite
Kata orang, tegining-teganang banyak cerita
Ngalahin datu sik belek-belek ongkat ne
Mengalahkan raja-raja besar katanya.
Lagu ini menceritakan tentang sepasang suami, yang kerap dikisahkan sebagai lagu pengantar tidur di Pulau Lombok. Yakni, inak tegining-amak teganang, yang kerap memiliki kisah-kisah penuh makna. Sebab keduanya tidak hanya memiliki kisah kesederhanaan sepasang suami-isteri, tetapi juga menceritakan tentang kehidupan keduanya yang merupakan abdi setia para raja di masa lampau.
Maka dari itu, setiap kisah inak tegining-amak teganang ini, kerap di ceritakan dari masa ke masa dan turun temurun, serta dari mulut ke mulut oleh masyarakat sasak. Sehingga kerap disandingkan dengan kisah-kisah raja di tanah sasak pada masa lampau.
Begitulah lagu tentang inak tegining-amak teganang ini. Anak-anak Suku Sasak pasti sudah hafal nih lagunya.