Kisah Khaidar, Anak Muda NTB di Balik Kesuksesan Film Animasi 'Nyla'

Mataram, IDN Times - Anak muda asal Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Khaidar, berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan terlibat langsung dalam pembuatan film animasi ‘Nyla’. Khaidar merupakan salah satu penerima beasiswa AMMAN Scholars program SMK Unggulan Batch II (2022) yang ditempatkan di SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus, Jawa Tengah.
Film animasi penuh warna dan mengandung pesan mendalam ini berhasil memukau penonton pada pemutaran perdana di Festival Film JAFF Jogja ke-19 di Yogyakarta, Desember 2024. Ketertarikan Khaidar pada dunia seni, khususnya menggambar, membawanya bergabung dengan divisi background artist dalam produksi film animasi Nyla.
1. Melewati proses seleksi ketat

Siswa kelas XI ini berhasil melewati seleksi ketat di sekolahnya untuk ikut di dalam project film animasi Nyla. Melalui pelatihan tambahan intensif selama enam bulan, ia menguasai berbagai teknik dan alat yang diperlukan untuk menciptakan latar belakang yang memukau. Tugas-tugasnya meliputi pembuatan aset, penyusunan latar, serta pengaturan pencahayaan.
Sebagai seorang background artist, Khaidar berperan penting dalam menciptakan dunia visual yang memikat dalam film animasi Nyla. Film animasi ini berkisah mengenai gadis penenun asal Sumba dalam mengejar mimpinya menjadi pemain sepak bola profesional.
Dengan bakat menggambar yang mumpuni, ia berhasil menghidupkan latar belakang yang detail untuk mendukung jalan cerita. Perjalanan Khaidar tidak selalu mulus. Ia menghadapi berbagai tantangan, seperti beradaptasi dengan perangkat lunak baru dan gaya seni yang berbeda.
Namun, dengan semangat yang tinggi dan dukungan dari berbagai pihak, ia berhasil mengatasi semua rintangan tersebut. Melalui project film animasi Nyla, Khaidar belajar banyak hal, mulai dari kerja sama tim, manajemen waktu, hingga pengembangan keterampilan teknis. Ia juga semakin percaya diri dengan kemampuannya dan siap untuk menghadapi tantangan baru di masa depan.
"Awalnya, saya merasa tidak percaya diri dengan kemampuan saya. Namun, berkat dukungan dari para mentor, guru di SMK RUS dan tim AMMAN, saya berhasil membuktikan bahwa saya bisa berkontribusi dalam proyek sebesar ini. Animasi adalah passion saya. Saya ingin terus belajar dan berkarya, dan semoga bisa menginspirasi anak-anak muda lainnya untuk mengejar mimpi mereka,” ujar Khaidar.
2. Film animasi Nyla akan diikutkan dalam berbagai festival baik nasional dan internasional

Film animasi Nyla telah berhasil mencuri perhatian publik dan mendapatkan respon positif dari para penonton. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa anak muda Indonesia memiliki potensi besar di dunia animasi yang kualitasnya tidak kalah dengan hasil animator asing.
Film Nyla juga telah dirilis di YouTube Nyla pada 18 Januari 2025 dan hingga kini telah ditonton lebih dari 300.000 kali. Ke depannya, film Nyla juga akan diikutsertakan dalam berbagai festival film, baik nasional maupun internasional.
Selain Khaidar, ada tiga penerima AMMAN Scholars yang juga turut berpartisipasi besar dalam pembuatan film animasi Nyla yang berasal dari Kabupaten Sumbawa Barat. Yaitu Miftahul Zahra, Muhammad Febrilian Pratam, dan Sastha Mobila Utari.
"Kami sebagai AMMAN Scholars telah membuka banyak peluang dan pengalaman baru," tuturnya.
Khaidar program AMMAN Scholars tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga jaringan yang luas di industri animasi. Dia berharap program ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat bagi lebih banyak anak muda daerah yang berbakat.
Sebagai AMMAN Scholars yang mengikuti program beasiswa SMK Unggulan AMMAN dan proyek animasi Nyla, Khaidar, Zahra, Febrilian, dan Sastha telah membuktikan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi yang tinggi, mereka dapat mencapai prestasi yang luar biasa.
3. Berikan kesempatan emas kepada generasi muda kembangkan potensi
Vice President Social Impact PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) Priyo Pramono, mengungkapkan kebanggaan atas pencapaian yang diraih oleh Khaidar. Dia mengatakan AMMAN Scholars adalah siswa-siswi dari KSB dan Kabupaten Sumbawa yang menerima beasiswa untuk meneruskan pendidikan formal di berbagai SMK unggulan di Indonesia.
Upaya ini telah memberikan berbagai kesempatan emas kepada generasi muda daerah seperti Khaidar untuk mengembangkan minat dan potensinya. Priyo mengatakan Khaidar memberikan pesan kepada generasi muda untuk tidak takut mengambil peluang dan terus mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki.
"Dengan kerja keras, dedikasi dan semangat pantang menyerah untuk terus belajar, semua mimpi dapat terwujud,” kata Priyo.
Tidak hanya membekali para penerima AMMAN Scholars dengan keterampilan teknis, tetapi program ini juga memberikan pengalaman berharga yang relevan dengan kebutuhan industri.
Selain pendidikan formal, penerima beasiswa dapat memilih untuk mengikuti kesempatan pendidikan non-formal seperti pelatihan digital, hospitality atau mekanik alat berat sesuai dengan minat dan potensi masing-masing.