Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi investasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Investasi emas kini makin naik daun di kalangan Gen Z, apalagi sejak konten finansial berseliweran di lini masa media sosial. Banyak yang mulai tertarik karena nilainya stabil dan dianggap minim risiko untuk pemula. Meski kelihatannya mudah, investasi emas juga butuh strategi dan pengetahuan yang mumpuni biar gak zonk di kemudian hari.

Gen Z, sebagai generasi yang melek digital, kadang justru terjebak informasi setengah matang dari konten viral. Kesalahan-kesalahan kecil saat investasi emas yang dianggap sepele ternyata bisa berdampak besar ke masa depan finansial kamu. Jangan sampai kamu jadi korban tren instan tanpa fondasi kuat, simak sampai habis supaya lebih siap dan bijak!

1. Banyak orang lupa menentukan tujuan investasi sejak awal

ilustrasi menentukan tujuan investasi (pexels.com/Lukas)

Tanpa tujuan yang jelas, investasi emas hanya akan jadi simpanan biasa tanpa nilai investasi yang berarti untuk jangka panjang. Tujuan investasi itu penting biar kamu tahu mau apa dari hasil emas tersebut, apakah untuk dana darurat, pendidikan, atau dana pensiun. Gak sedikit Gen Z yang asal beli emas hanya karena “kata orang bagus”, tanpa tahu arahnya ke mana.

Menganggap investasi emas bisa langsung memberikan hasil secepat kilat juga termasuk salah satu mindset yang salah kaprah. Harusnya kamu sadar, emas itu cocok digunakan sebagai investasi jangka panjang, bukan sekadar FOMO. Jadi, kalau dari awal aja kamu sudah gak tahu emas mau dipakai buat apa, besar kemungkinan kamu akan merasa gak ada hasil dan akhirnya berhenti investasi di tengah jalan.

2. Banyak Gen Z salah menilai waktu pembelian emas

Editorial Team

EditorLinggauni

Tonton lebih seru di