Ilustrasi kesalahan healing(Pexel.com/KoolShooters)
“Kamu kuat, kok!” mungkin sering terdengar sebagai dorongan semangat. Namun, memaksakan diri untuk selalu terlihat tegar justru akan melelahkan mentalmu. Menahan tangis atau pura-pura baik-baik saja di depan orang lain tidak sama dengan healing. Jangan ragu untuk jujur pada dirimu sendiri.
Mengakui bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja adalah langkah awal yang penting untuk benar-benar sembuh. Tidak ada salahnya terlihat rapuh sesekali; itu hanya menunjukkan bahwa kamu manusia.
Healing adalah proses yang penuh lika-liku, dan setiap langkahnya membutuhkan kesabaran. Jangan jadikan pelarian atau tuntutan “harus sembuh” sebagai penghalang. Biarkan dirimu merasakan setiap emosi, sekaligus belajar memahami apa yang tubuh dan hatimu butuhkan.
Percayalah, setiap luka akan menemukan jalannya untuk pulih, asalkan kamu memberikan kesempatan pada dirimu sendiri untuk tumbuh dan belajar. Ini bukan soal seberapa cepat kamu sembuh, tapi bagaimana kamu menghargai proses menuju kedamaian.