5 Kebiasaan Kecil yang Bikin Berat Badan Turun tanpa Disadari

Kebiasaan sederhana seperti minum satu atau dua gelas air putih sebelum makan ternyata dapat membantu mengontrol porsi makan. Air membuat perut terasa lebih penuh, sehingga kita cenderung makan lebih sedikit.

Penelitian yang dilakukan Dennis dan kawan-kawan pada tahun 2010 silam dengan judul Water consumption increases weight loss during a hypocaloric diet intervention in middle-aged and older adults, menunjukkan bahwa hidrasi sebelum makan dapat mengurangi asupan kalori total hingga 13% per makan.

Selain itu, minum air membantu metabolisme bekerja lebih efisien. Dehidrasi ringan saja dapat memperlambat fungsi organ, termasuk pembakaran lemak. Jadi, menjadikan air putih sebagai prioritas harian bisa memberi hasil yang signifikan bagi kesehatan dan berat badan kamu.

Kebiasaan makan sambil menonton atau bekerja membuat kita tidak sadar seberapa banyak yang dikonsumsi. Dengan makan perlahan dan fokus pada rasa, tekstur, dan aroma makanan, otak punya cukup waktu untuk menerima sinyal kenyang. Ini membantu mencegah makan berlebihan.

Mindful eating juga meningkatkan kepuasan makan, membuat kamu lebih menghargai apa yang dikonsumsi. Studi yang dilakukan Wansink dan Sobal dengan judul Mindless Eating: The 200 Daily Food Decisions We Overlook, menunjukkan bahwa orang yang menerapkan mindful eating cenderung memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang lebih rendah dan pola makan yang lebih sehat.

Kurang tidur dapat mengacaukan hormon lapar (ghrelin) dan kenyang (leptin), membuat kita lebih mudah merasa lapar dan sulit merasa kenyang. Orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori pada hari berikutnya dan memiliki kecenderungan memilih makanan tinggi gula atau lemak.

Dengan tidur yang cukup, sekitar 7–9 jam per malam akan membuat tubuh lebih mampu mengatur metabolisme dan mengelola stres, yang juga berpengaruh besar pada berat badan. Menjadikan tidur sebagai prioritas adalah langkah kecil tapi penting dalam perjalanan hidup sehat.

Alih-alih duduk diam setelah makan, cobalah untuk berjalan kaki ringan selama 10–15 menit. Aktivitas ini membantu proses pencernaan dan menstabilkan kadar gula darah.

Studi yang dilakukan oleh Colberg dan kawan-kawan pada tahun 2016 dengan judul Physical activity/exercise and diabetes: a position statement of the American Diabetes Association, menunjukkan bahwa berjalan setelah makan dapat menurunkan lonjakan glukosa postprandial, terutama pada individu dengan risiko diabetes.

Selain itu, gerakan kecil ini jika dilakukan rutin akan berkontribusi pada pembakaran kalori harian. Tidak perlu langsung ke gym, kebiasaan sederhana seperti naik tangga atau menyapu rumah juga memberi manfaat serupa.

Ukuran piring ternyata memengaruhi seberapa banyak kita makan. Menggunakan piring yang lebih kecil bisa menciptakan ilusi visual bahwa makanan yang disajikan sudah cukup banyak, sehingga membantu mengurangi porsi makan tanpa merasa kekurangan.

Fenomena ini dikenal sebagai Delboeuf illusion dalam psikologi makan. Studi dari Cornell University menunjukkan bahwa orang yang makan dari piring lebih kecil mengonsumsi lebih sedikit kalori tanpa menyadarinya. Ini adalah trik sederhana namun efektif untuk mengontrol asupan tanpa harus menghitung kalori terus-menerus.

Nah, itulah 5 kebiasaan kecil yang terbukti efektif membantu penurunan berat badan secara alami, tanpa disadari dan tanpa tekanan berlebih.