8 Pelajaran Hidup di Bulan Juli yang Bisa Kamu Renungkan

Kurangi merasa paling dan memberi makan ego

Hidup adalah sebuah anugerah yang diberikan oleh Tuhan. Banyak hal yang terjadi selama manusia menjalani hidupnya. Ada kisah pahit, manis, asam dan asin selama melalui kehidupan di dunia ini.

Bagi kamu yang sedang membaca artikel ini, semoga suatu saat nanti dibertemukan dengan seseorang yang selalu ada, ikhlas baik-buruknya sifatmu dan lebih-kurangnya finansialmu. Dia orang yang akan terus di sampingmu dan menemani apapun yang kamu alami, dan dia yang selalu cukup dan bersyukur karena menemukanmu. Kalau sudah menemukannya, jangan sia-siakan.

Berikut ini 8 pelajaran hidup di bulan Juli yang bisa kamu renungkan.

1. Tidak semua hal berjalan sesuai dengan keinginan

8 Pelajaran Hidup di Bulan Juli yang Bisa Kamu RenungkanPinterest

Senantiasa mengingatkan diri sendiri bahwa tidak semua hal berjalan sesuai dengan keinginan.

Ada banyak hal di dalam hidup ini yang hanya perlu diterima, meski terkadang ada banyak pertanyaan menumpuk di kepala. Jalani saja, nanti juga pasti ketemu jawabannya.

2. Tentang menikah

8 Pelajaran Hidup di Bulan Juli yang Bisa Kamu RenungkanPinterest

Mengajak nikah ketika lagi bahagia itu sama gampangnya kayak ngucapin putus kala hubungan lagi berat dijalani.

Tantangannya adalah saling menjaga dan mempertahankan komitmen hubungan yang sehat, dewasa, terus bertumbuh, juga membahagiakan bagi semua pihak yang terlibat (termasuk anak).

Baca Juga: Tips Menjawab 15 Pertanyaan Dasar Saat Interview Kerja

3. Orang bisa berubah

8 Pelajaran Hidup di Bulan Juli yang Bisa Kamu RenungkanPinterest

Orang-orang bisa berubah. Bisa aja yang dulunya cocok dan sefrekuensi, sekarang sudah beda kiblat.

Awalnya menyesalkan dan mengesalkan, tapi mungkin memang sudah beda pelabuhan saja. Tidak perlu memaksa yang tidak perlu dipaksa.

4. Terus belajar menjadi lebih baik

8 Pelajaran Hidup di Bulan Juli yang Bisa Kamu RenungkanPinterest

Masih terus belajar menjadi orang baik, berteman dengan banyak orang baik, memperbanyak saksi-saksi baik, membiasakan berprasangka baik, dan menghindari merasa diri paling baik.

Semoga kelak di kemudian hari, kita wafat dalam kondisi dan berstatus sebagai orang yang baik.

5. Kurangi merasa menjadi si paling

8 Pelajaran Hidup di Bulan Juli yang Bisa Kamu RenungkanPinterest

Kalau merasa paling bisa sendiri, akan sulit mengucapkan kata "tolong". Kalau merasa paling hebat sendiri, akan berat hati mengucapkan kata "terima kasih".

Kalau merasa paling benar, akan tidak sudi mengucapkan kata "maaf". Makin besar ego, makin merasa paling. Maka kurangi merasa paling dan kurangi memberi makan ego.

6. Relasi yang sehat

8 Pelajaran Hidup di Bulan Juli yang Bisa Kamu RenungkanPinterest

Relasi sehat bukan harus dua orang yang sama-sama pulih yang menjalin hubungan, tapi bisa dua orang yang belum pulih yang saling menerima dan percaya, saling memberi ruang aman untuk bertumbuh sesuai waktu dan jalannya.

Belajar saling mencintai, karenanya akan memulihkan yang dicintai dan yang mencintai.

7. Apakah kita sudah benar-benar hidup?

8 Pelajaran Hidup di Bulan Juli yang Bisa Kamu RenungkanPinterest

Tidak usah jauh-jauh mikir “hidup sesudah mati itu ada gak ya?” Tapi renungkan dulu “sudahkah kita benar-benar hidup sebelum mati?” Sebab, semua orang pasti mati, tapi tidak semua orang benar-benar hidup.

8. Semoga kita mampu menjadi rumah untuk orang lain

8 Pelajaran Hidup di Bulan Juli yang Bisa Kamu RenungkanPinterest

Semoga kita mampu menjadi rumah untuk orang lain. Rumah tempat orang bisa benar-benar pulang, rumah tempat dimana orang bisa bercerita apapun, rumah yang bisa memberi kehangatan dalam keadaaan capek, sedih, susah, hingga hal yang menyenangkan. Mari berusaha menjadi rumah yang bisa menerima mereka apa adanya.

Semoga urusan dunia kita dijauhkan dari rasa kekurangan dan khawatir berlebihan. Yang sedikit dicukupkan, yang banyak diberi keberkahan.

Itulah 8 pelajaran hidup yang bisa diambil di bulan Juli yang bisa direnungkan. Sehat-sehat yaa.

Baca Juga: 9 Kata Romantis Vinsmoke Sanji yang Sangat Menghargai Wanita

Hirpan Rosidi Photo Community Writer Hirpan Rosidi

Hirpan Rosidi, laki-laki kelahiran 1997 yang tidak pandai mendeskripsikan dirinya. Karena kemampuan menulisnya dibawah rata-rata, dia memiliki cita-cita yang dimana dia sendiri tidak terlalu berharap cita-citanya bisa terwujud; yaitu disalah satu rak toko buku, di antara buku-buku dari penulis besar itu, terselip satu judul buku dengan nama Hirpan Rosidi sebagai penulisnya. Berbekal lulusan Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan kecintaannya pada literasi, menjadikannya ingin membangun perpustakaan untuk anak-anak dan warga di kampungnya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya