Di tengah tekanan hidup yang semakin kompleks, banyak orang kembali melirik alam sebagai tempat pemulihan batin. Fenomena self-healing lewat alam kembali digemari, terutama setelah pandemi yang mengajarkan pentingnya kesehatan mental. Alih-alih terapi mahal atau hiburan serba digital, orang-orang mencari ketenangan di pegunungan, hutan, pantai, atau taman kota untuk memulihkan pikiran yang penat.
Tren ini bukan hal baru, namun kini mendapat makna yang lebih mendalam. Alam tidak hanya dilihat sebagai latar foto yang indah, tetapi juga sebagai “ruang perawatan” alami. Aktivitas seperti berjalan di hutan, berkemah, mendaki, atau sekadar duduk di tepi danau menjadi cara untuk melepaskan stres dan menenangkan hati. Hubungan kembali dengan bumi ternyata membawa efek positif bagi emosi, seperti yang sudah dibuktikan berbagai penelitian psikologi lingkungan.
Berikut pembahasan fenomena tren self-healing lewat alam yang kembali digemari.
