Dalam kehidupan sehari-hari, kamu mungkin pernah bertemu seseorang yang sangat percaya diri dalam suatu bidang, padahal sebenarnya ia tidak terlalu kompeten. Menariknya, fenomena ini bukan sekadar kesombongan atau kepercayaan diri yang berlebihan. Ini adalah bagian dari apa yang dikenal sebagai efek Dunning-Kruger, suatu bias kognitif yang membuat individu dengan kemampuan rendah melebih-lebihkan kompetensi mereka sendiri.
Penelitian yang dilakukan Kruger dan Dunning dengan judul Unskilled and unaware of it: How difficulties in recognizing one's own incompetence lead to inflated self-assessments menunjukkan bahwa semakin sedikit seseorang tahu, semakin besar kemungkinan mereka merasa sudah tahu banyak. Efek ini bukan hanya terjadi pada orang lain, kita semua pun rentan terhadapnya di berbagai aspek kehidupan.
Dari tempat kerja, dunia akademis, hingga media sosial, bias ini memengaruhi bagaimana kamu menilai diri sendiri dan orang lain. Memahami fakta-fakta psikologis di balik efek Dunning-Kruger sangat penting agar kamu bisa menghindari jebakan mental yang membuat kamu stagnan dalam belajar dan pengembangan diri.
Berikut 5 fakta psikologis tentang Dunning-Kruger effect, ketika orang tidak berkompeten merasa paling tahu.
