Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi fakta menyedihkan tentang realita kehidupan modern. (Pinterest/theguardian.com)

Di tengah gemerlap teknologi, kebebasan informasi, dan kemudahan akses terhadap berbagai hal, kehidupan modern ternyata menyimpan sisi gelap yang kerap terabaikan. Kemajuan yang seharusnya membawa kesejahteraan, sering kali justru memperlebar jurang kesenjangan, menimbulkan tekanan mental, dan merenggut aspek-aspek kemanusiaan yang mendasar.

Realita kehidupan saat ini membuktikan bahwa tidak semua perubahan membawa dampak positif. Dari krisis identitas hingga kerusakan lingkungan yang semakin parah, dunia modern mengajarkan bahwa kenyamanan sering kali datang dengan harga yang tidak murah.

Berikut 10 fakta menyedihkan yang mencerminkan potret kehidupan modern saat ini.

1. Kesepian menjadi epidemi global

Ilustrasi tips menyikapi kegagalan tidak lulus CPNS. (Pinterest/Airam)

Meski kita lebih terkoneksi daripada sebelumnya, kesepian justru meningkat drastis. U.S. Loneliness Index yang dimuat dalam Cigna menunjukkan, banyak orang merasa tidak punya hubungan yang bermakna, terutama di kota-kota besar, bahkan ketika dikelilingi oleh jutaan orang.

2. Kesehatan mental menurun secara global

Pinterest

Depresi dan kecemasan kini menjadi masalah kesehatan global. Laporan WHO pada tahun 2023 menyebutkan bahwa lebih dari 280 juta orang di dunia mengalami depresi, dan angka ini terus meningkat setiap tahun.

3. Bekerja berlebihan menjadi budaya

Ilustrasi tanda kamu sedang kehilangan diri sendiri dalam kesibukan. (Pinterest/Womanindonesia.co.id)

Dilansir dari laman OECD, budaya hustle dan glorifikasi kerja keras membuat banyak orang mengorbankan kesehatan dan kehidupan pribadi demi produktivitas, padahal jam kerja panjang terbukti menurunkan kualitas hidup.

4. Kesenjangan ekonomi semakin tajam

Ilustrasi tanda kamu tanpa sadar terlalu keras pada diri sendiri. (Pinterest/xemoxe3870)

Satu persen populasi dunia menguasai hampir setengah kekayaan global, sementara jutaan orang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Oxfam menyebut ketimpangan ini menciptakan ketidakadilan yang mengakar.

5. Anak-anak kehilangan masa kecil

Ilustrasi cara asik ngabuburit anak zaman dulu, beda dengan anak zaman sekarang. (Pinterest/Sukrit)

UNICEF pada tahun 2020 menyebutkan tekanan akademik, kecanduan gadget, dan kurangnya ruang bermain membuat anak-anak zaman sekarang kehilangan esensi masa kecil yang sehat dan bahagia.

6. Krisis iklim yang diabaikan

Ilustrasi jenis hujan di planet tata surya, dari air hingga berlian. (Pinterest/VARIEDADES PARA TODOS)

Meskipun bukti kerusakan lingkungan semakin nyata, aksi kolektif untuk memperbaikinya masih sangat lambat. Generasi masa depan diperkirakan akan mewarisi bumi yang jauh lebih buruk, tulis IPCC.

7. Manusia kehilangan hubungan dengan alam

Ilustrasi alasan mengapa banyak orang meninggalkan media sosial. (Pinterest/Sofia’s Picks)

Gaya hidup perkotaan yang serba cepat membuat manusia semakin terputus dari alam. Hal ini menyebabkan stres, kecemasan, dan menurunnya keseimbangan emosional, ungkap Bratman dan kawan-kawan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

8. Ketergantungan pada teknologi mengikis empati

Ilustrasi bahaya fitur infinite scroll yang sering diabaikan. (Pinterest/iMOM)

Turkle dalam bukunya Reclaiming conversation: The power of talk in a digital age, mengatakan interaksi sosial yang berpindah ke layar digital menyebabkan banyak orang kehilangan kemampuan dasar untuk berempati dan berkomunikasi dengan baik secara langsung.

9. Standar kesuksesan yang merusak diri sendiri

Ilustrasi alasan psikologis mengapa kamu capek padahal tidak ngapa-ngapain. (Pinterest/manhattancbt.com)

Media sosial membentuk ilusi sukses dan bahagia yang tidak realistis. Fardouly dalam jurnalnya Social Comparisons on Social Media: The impact on self-esteem and body image, mengatakan banyak orang terjebak dalam tekanan untuk "tampak berhasil" alih-alih merasa puas dengan dirinya sendiri.

10. Tingkat bunuh diri meningkat di kalangan muda

Ilustrasi penyakit mental akibat pikiran yang harus kamu waspadai. (Pinterest/Panda)

CDC pada tahun 2023 melaporkan generasi muda menghadapi tekanan luar biasa dari akademik, sosial, dan digital, yang menyebabkan meningkatnya angka bunuh diri, terutama di usia remaja dan awal dewasa.

Itulah 10 fakta menyedihkan yang mencerminkan potret kehidupan modern saat ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorLinggauni