Pernahkah kamu mendadak merasa “menangkap” kata-kata seseorang beberapa detik setelah mereka selesai berbicara, padahal semula kamu merasa tidak mendengarnya? Atau mengalami momen ketika kamu tiba-tiba mengingat nada notifikasi ponsel meski sedang sibuk mengerjakan hal lain? Fenomena semacam itu adalah bagian dari echoic memory, yaitu ingatan jangka sangat pendek untuk stimulus suara.
Meski tak banyak orang menyadarinya, echoic memory memainkan peran penting dalam bagaimana otak kita memproses dunia di sekitar, menjaga kita tetap responsif, dan membantu kita memahami bahasa. Berbeda dengan ingatan visual atau iconic memory yang hanya bertahan sepersekian detik, echoic memory bisa menyimpan informasi audio selama 3-4 detik.
Interval pendek ini memungkinkan otak “mengulang” suara yang baru saja didengar, sehingga kamu tidak kehilangan informasi penting meski perhatian kamu sempat teralihkan.
Penulis akan mengajakmu menyelami fenomena echoic memory, bagaimana cara kerjanya, serta mengapa ia begitu penting meskipun sering luput dari kesadaran kita.