Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Cara Mengatur Keuangan ala Rasulullah SAW, Praktis dan Efektif

Ilustrasi cara mengatur keuangan ala Rasulullah SAW, praktis dan efektif. (Pinterest/Highlights for Children)

Mengelola keuangan dengan baik menjadi salah satu kunci untuk mencapai keseimbangan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah SAW sebagai teladan terbaik umat Islam, telah menunjukkan bagaimana cara bijak mengatur keuangan yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat.

Melalui prinsip-prinsip yang beliau ajarkan, kita dapat belajar cara efektif mengelola harta tanpa melupakan tanggung jawab spiritual. Lalu, bagaimana sebenarnya cara mengatur keuangan ala Rasulullah SAW?

Dirangkum dari beberapa sumber, berikut 5 cara mengatur keuangan ala Rasulullah SAW yang praktis dan efektif.

1. Mendahulukan kebutuhan utama

Ilustrasi etika tidak tertulis agar kamu disegani dimana saja. (Pinterest/Rabyya Masood)

Rasulullah SAW selalu mengajarkan pentingnya mendahulukan kebutuhan pokok sebelum memikirkan hal-hal lain yang sifatnya tambahan. Dalam Islam, kebutuhan utama mencakup makanan, pakaian, dan tempat tinggal, yang menjadi fondasi utama untuk menjalani kehidupan.

Beliau sering mengingatkan bahwa memenuhi kebutuhan pokok adalah prioritas sebelum mengalokasikan harta untuk hal lain. Kamu bisa menerapkan prinsip ini dengan membuat daftar belanja atau rencana keuangan bulanan yang berisi kebutuhan dasar seperti bahan makanan, biaya listrik, dan tagihan rumah tangga.

Hindari membeli barang yang tidak terlalu diperlukan hanya karena tergiur diskon atau tren, sehingga kamu bisa menjaga stabilitas keuangan.

2. Hidup sederhana

Ilustrasi keuntungan yang diperoleh oleh orang beriman. (Pinterest/Nahid Haisam)

Hidup sederhana menjadi salah satu ajaran utama yang diteladankan oleh Rasulullah SAW dalam setiap aspek kehidupannya. Meski beliau adalah seorang pemimpin besar yang memiliki akses kepada berbagai sumber daya, beliau tetap memilih hidup dalam kesederhanaan.

Kesederhanaan ini bukan berarti hidup dalam kekurangan, tetapi hidup secukupnya, tidak berlebihan, dan memanfaatkan apa yang dimiliki untuk hal-hal yang benar-benar penting. Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya, “Jadilah kamu di dunia ini seperti orang asing atau orang yang sedang dalam perjalanan.” (HR. Bukhari)

Hadits ini mengajarkan bahwa kehidupan di dunia bersifat sementara, sehingga seseorang tidak perlu menghabiskan terlalu banyak waktu dan tenaga untuk hal-hal yang bersifat duniawi. Hidup sederhana menjadi kunci untuk menjaga hati agar tidak terikat pada harta benda.

3. Bersedekah sebagai bentuk syukur

Ilustrasi tanda orang yang merindukan bulan Ramadan. (Pinterest/The Muslim Vibe)

Bersedekah adalah bagian tidak terpisahkan dari kehidupan Nabi Muhammad SAW. Beliau mencontohkan bahwa bersedekah tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga menjadi cara untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT.

Kamu bisa mulai bersedekah dengan menyisihkan sebagian kecil dari penghasilan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Tidak hanya dalam bentuk uang, sedekah juga bisa berupa makanan, pakaian, atau tenaga.

Dengan bersedekah, kamu tidak hanya membantu sesama tetapi juga menciptakan hubungan sosial yang lebih harmonis.

4. Berinvestasi dengan bijak

Ilustrasi metode mengelola keuangan dengan bijak yang wajib dicoba. (Pinterest/The Penny Hoarder)

Rasulullah SAW juga mendorong umatnya untuk berinvestasi, terutama dalam perdagangan. Dalam kisah hidupnya, Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa berdagang menjadi salah satu cara yang baik untuk mengembangkan harta secara halal.

Di era modern ini, kamu bisa menerapkan prinsip ini dengan memilih investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan halal, seperti emas, properti, atau reksadana syariah. Sebelum berinvestasi, pastikan kamu memahami risiko dan potensi keuntungannya agar tidak mengalami kerugian.

Ingat, investasi yang baik adalah yang membantu kamu mencapai tujuan finansial tanpa melanggar aturan syariah.

5. Tidak Boros

Ilustrasi tips menabung secara efektif dengan menggunakan metode 50/30/20. (Pinterest/investopedia.com)

Salah satu prinsip penting dalam pengelolaan keuangan ala Rasulullah SAW adalah menghindari perilaku boros. Nabi Muhammad SAW menekankan bahwa boros bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga menunjukkan sikap yang tidak bertanggung jawab terhadap rezeki yang telah Allah berikan.

Dalam Alquran, Allah SWT berfirman, yang artinya, “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra: 26-27)

Demikian 5 cara mengatur keuangan ala Rasulullah SAW yang praktis dan efektif. Semoga bermanfaat, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us