Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bisakah kita sadar dalam mimpi tanpa latihan lucid dream? (Pinterest/Popular Mechanics)

Pernahkah kamu tiba-tiba menyadari bahwa kamu sedang bermimpi, di tengah mimpi yang masih berlangsung? Pengalaman ini dikenal sebagai lucid dream, yaitu mimpi di mana si pemimpi sadar bahwa ia sedang bermimpi, bahkan kadang mampu mengontrol apa yang terjadi. Banyak orang percaya lucid dream hanya bisa dicapai dengan latihan, teknik khusus, atau praktik spiritual. Namun, apakah mungkin kita sadar dalam mimpi tanpa latihan apa pun?

Penelitian menunjukkan bahwa meski teknik lucid dreaming memang bisa meningkatkan peluang mimpi sadar, sebagian orang mengalaminya secara spontan, tanpa upaya khusus. Faktor genetik, kepribadian, bahkan keadaan psikologis tertentu diduga berperan.

Artikel ini akan membahas misteri di balik mimpi sadar yang muncul begitu saja, serta apa yang sebenarnya terjadi di otak saat kita menyadari kita sedang bermimpi.

1. Apa itu lucid dream dan bagaimana rasanya?

Ilustrasi susah tidur. (Pinterest/Facty Hack)

Lucid dream didefinisikan sebagai kondisi di mana seseorang sadar bahwa ia sedang bermimpi, sering kali disertai kemampuan mengendalikan mimpi. Rasanya seperti hidup di dunia virtual: warna lebih cerah, detail lebih tajam, dan emosi terasa intens. Penelitian Saunders, Clegg, Roe, dan Smith dengan judul Exploring predictors of spontaneous lucid dreams in a sample of UK students mencatat bahwa sekitar 55% orang pernah mengalami lucid dream setidaknya sekali seumur hidup.

Namun, tidak semua lucid dream melibatkan kontrol mimpi. Kadang kita hanya menyadari bahwa “ini mimpi,” tanpa bisa mengubah jalannya cerita. Ini menunjukkan bahwa lucid dream memiliki spektrum pengalaman: mulai dari sekadar kesadaran hingga menjadi “sutradara” mimpi kita sendiri.

2. Lucid dream spontan: kebetulan atau bakat alamiah?

Ilustrasi bisakah kita sadar dalam mimpi tanpa latihan lucid dream? (Pinterest/Popular Mechanics)

Banyak orang mengalami lucid dream tanpa latihan apa pun. Mereka hanya tiba-tiba menyadari sedang bermimpi, sering kali pada momen-momen aneh dalam mimpi, seperti terbang atau melihat sesuatu yang mustahil. Studi Denholm, Edwards, dan Blagrove dengan judul The frequency and predictors of spontaneous lucid dreaming menemukan adanya faktor genetik yang membuat sebagian orang lebih mudah mengalami lucid dream spontan.

Selain genetika, kepribadian tertentu seperti keterbukaan terhadap pengalaman (openness to experience) atau kemampuan metakognitif tinggi juga berkorelasi dengan munculnya lucid dream spontan. Artinya, orang yang cenderung introspektif atau kreatif lebih sering menyadari mereka sedang bermimpi, bahkan tanpa teknik khusus.

3. Apa yang terjadi di otak saat lucid dream terjadi?

Ilustrasi bisakah kita sadar dalam mimpi tanpa latihan lucid dream? (Pinterest/DreamEvaluator)

Lucid dream menarik perhatian neurosains karena selama mimpi sadar, terjadi aktivitas otak yang unik. Penelitian Voss, Holzmann, Tuin, dan Hobson yang menggunakan EEG dan fMRI menunjukkan peningkatan aktivitas di area prefrontal cortex, yaitu bagian otak yang mengatur kesadaran diri, logika, dan pengambilan keputusan.

Biasanya, selama tidur REM (Rapid Eye Movement), prefrontal cortex “offline,” sehingga mimpi terasa aneh dan irasional. Pada lucid dream, sebagian area ini justru aktif, memungkinkan kita menyadari bahwa kita sedang bermimpi. Namun, tak selalu diperlukan latihan untuk membuat prefrontal cortex aktif. Faktor emosional seperti stres atau kejadian penting bisa memicu lucid dream spontan.

4. Peran mimpi buruk dalam lucid dream spontan

Ilustrasi mimpi buruk. (Pinterest/Daymoon Perry)

Menariknya, banyak lucid dream spontan terjadi saat mimpi buruk. Saat mimpi menjadi sangat intens atau menakutkan, sebagian orang tiba-tiba sadar, berpikir, “Tunggu, ini hanya mimpi!” Kesadaran ini sering menjadi mekanisme pertahanan psikologis untuk mengurangi rasa takut.

Beberapa penelitian yang sudah disebutkan di atas menemukan bahwa orang yang sering mengalami mimpi buruk lebih mungkin mengalami lucid dream spontan. Ini mungkin karena otak mereka terlatih mengenali kejanggalan dalam mimpi. Jadi, meskipun mimpi buruk terasa menyeramkan, mereka bisa menjadi “pintu gerbang” menuju lucid dream tanpa latihan khusus.

5. Apakah lucid dream spontan selalu aman?

Ilustrasi mimpi buruk. (Pinterest/dailysiacom)

Bagi sebagian orang, lucid dream spontan adalah pengalaman menyenangkan, bahkan menyembuhkan. Namun, ada juga yang merasa kelelahan setelah lucid dream, karena otak bekerja lebih aktif daripada saat mimpi biasa. Beberapa orang juga melaporkan transisi false awakening, yaitu terbangun palsu dalam mimpi berlapis, yang bisa membuat bingung atau cemas.

Psikolog Mota-Rolim menyarankan agar kita tidak terlalu terobsesi mengejar lucid dream, karena tidur yang terlalu terfragmentasi bisa berdampak buruk pada kualitas istirahat. Meskipun lucid dream spontan umumnya tidak berbahaya, jika terlalu sering muncul atau membuat stres, sebaiknya konsultasikan dengan ahli tidur atau psikolog.

Lucid dream memang bisa dilatih, tetapi tidak selalu harus. Banyak orang mengalami mimpi sadar secara spontan, tanpa teknik atau usaha khusus. Bagi sebagian, ini pengalaman luar biasa yang memperkaya imajinasi. Bagi yang lain, bisa jadi pengalaman membingungkan. Apapun itu, lucid dream mengungkap betapa menakjubkannya otak manusia, bahkan ketika kita tidur.

Demikian pembahasan mengenai misteri di balik mimpi sadar yang muncul begitu saja, serta apa yang sebenarnya terjadi di otak saat kita menyadari kita sedang bermimpi. Semoga bermanfaat, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team