Memahami Pemikiran Socrates, Filsuf yang Dihukum Mati Meminum Racun
Dijuluki sebagai The Mastermind of Philosophy
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Socrates lahir di Athena, Yunani pada tahun 469 SM. Ia dikenal sebagai salah satu pendiri filsafat barat. Socrates sendiri merupakan generasi pertama dari tiga generasi filsuf terhebat yang pernah diketahui umat manusia.
Socrates mempunyai murid yang bernama Plato. Plato mempunyai murid yang bernama Aristoteles. Aristoteles mempunyai murid yang dikenal sebagai Alexander The Great. Namun, yang unik dari Socrates adalah, selama hidupnya, ia tidak pernah menulis, pemikiran-pemikirannya diabadikan dan ditulis oleh sang murid, yaitu Plato.
Berikut sedikit pemikiran Socrates, yang akhirnya pemikiran-pemikirannya itu membuatnya dihukum mati dengan meminum racun.
1. Pencetus metode dialektika
Pernah dengar dengan istilah metode dialektika? Nah, Socrates lah yang pertama kali memperkenalkan istilah tersebut lewat dialog-dialognya dengan masyarakat kala itu. Namun, cara dialektika Socrates dalam mengartikan hidup tidak disukai oleh banyak orang, karena Ia selalu mempertanyakan kembali setiap jawaban orang ketika ditanya mengenai diri mereka sendiri. Berikut contoh dialektika Socrates.
P : Apakah kamu berpikir kalau dewa-dewa mengetahui segalanya?
J : Ya, pasti! Karena mereka adalah dewa!
P : Apakah dewa-dewa bisa tidak setuju satu sama lain?
J : Ya, pastinya! Mereka selalu berkelahi!
P : Jadi, dewa-dewa ini banyak ketidaksetujuan antara yang benar dan salah?
Dan seterusnya, sampai orang yang ditanya oleh Socrates itu jengkel.
Baca Juga: 10 Quotes Socrates yang Mengubah Sudut Pandang Kamu tentang Kehidupan
Baca Juga: 12 Ucapan Plato yang Mengadung Sarkasme dan Satire
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.