TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal Harus Kamu Ketahui ketika Merasa Diri Paling Benar

Open minded bukan dilihat dari luasnya pengetahuan seseorang

Ikustrasi (Pinterest)

Mataram, IDN Times - Manusia secara alami memiliki beragam pandangan. Namun, seringkali kita temui individu yang cenderung mengomentari segala hal secara berlebihan, bahkan melebihi pemahamannya. Fenomena ini kerap terjadi di lingkungan sekitar, media massa, dan terutama di platform sosial media.

Tidaklah mengherankan jika kita menemukan perilaku semacam ini di era digital, di mana orang bebas menyuarakan pendapat tanpa memahami konteks secara menyeluruh. Di sinilah pentingnya memiliki sikap open minded (berpikiran terbuka) dan adab yang baik.

1. Efek Dunning-Kruger yang tidak kamu sadari

Pinterest

Dalam bidang psikologi, terdapat istilah yang dikenal sebagai efek Dunning-Kruger. Istilah ini mengacu pada kondisi di mana seseorang merasa lebih mampu dan berpengetahuan daripada yang sebenarnya. Mereka cenderung merasa paling benar dan superior dibanding orang lain, serta menganggap pandangan mereka adalah satu-satunya yang benar.

Secara sederhana, efek Dunning-Kruger terjadi ketika seseorang hanya mempertimbangkan satu sudut pandang yang mereka yakini benar, tanpa memperhatikan perspektif lain atau mencari referensi tambahan.

2. Menjadi orang yang open minded

Pinterest

Menurut Estutomoaji, berpikiran terbuka (open-minded) adalah ketika seseorang menyadari bahwa meskipun mereka mungkin benar, ada kemungkinan mereka juga bisa salah. Mereka bersedia mendengarkan pendapat dan sudut pandang orang lain, bahkan jika berbeda atau tidak sejalan dengan pemikiran mereka sendiri.

Open-minded dapat dianggap sebagai tahap yang melampaui fase efek Dunning-Kruger. Pada tahap ini, seseorang telah mampu memahami dan menggunakan lebih dari satu perspektif untuk mengamati, memahami, dan merespons suatu permasalahan. Mereka terbuka terhadap perbedaan, baik dalam sikap, pandangan, maupun latar belakang orang lain.

Baca Juga: 13 Etika Dasar dalam Kehidupan Manusia di Muka Bumi, Kamu Wajib Tahu!

3. Agree to disagree + respect

Pinterest

Mengembangkan sikap berpikiran terbuka kadang-kadang dapat menjadi tantangan. Ini membutuhkan kemampuan untuk menerima berbagai macam pandangan, baik yang sejalan maupun yang berbeda dengan pandangan kita sendiri. Dalam konteks ini, penting untuk bisa setuju untuk tidak setuju dengan hormat.

Syed Naquib al-Attas dalam "Prolegomena to The Metaphysics of Islam" menyebutkan beberapa "adab" (atau etika) yang diperlukan untuk berpikiran terbuka, termasuk menghormati, peduli, dan ikhlas. Ini berarti menggunakan kata-kata yang tepat sehingga lawan bicara dapat memahami dengan baik apa yang ingin disampaikan, dan makna yang dimaksud dapat tersampaikan dengan jelas.

4. Open minded yang berlandaskan adab

Pinterest

Jika kamu dapat memahami kapasitas lawan bicaramu, kamu bisa menyesuaikan intensitas dan kualitas pembicaraan sesuai dengan kebutuhan mereka. Sikap berpikiran terbuka membantu membangun kesantunan dalam interaksi, menciptakan suasana yang positif yang mendorong orang untuk terus belajar. Dengan begitu, kamu tidak akan membuat lawan bicaramu merasa terintimidasi.

Seseorang yang berpikiran terbuka tidak perlu terus-menerus mengkritik atau menyindir orang yang salah. Sebagaimana memberikan pelajaran kepada seseorang atas kesalahan yang mereka lakukan, cukup dilakukan sekali tanpa perlu membuat orang tersebut merasa hancur.

Verified Writer

Hirpan Rosidi

Seorang laki-laki yang memiliki impian yaitu kelak disalah satu rak toko buku populer, di antara buku-buku dari penulis besar, terselip satu buku dengan nama Hirpan Rosidi sebagai penulisnya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya