5 Alasan Mengapa Ide Terbaik Sering Muncul saat di Kamar Mandi

Saat mandi, kamu tidak sedang fokus pada pekerjaan atau tantangan kognitif yang berat. Otak masuk ke dalam default mode network (DMN), yaitu kondisi ketika pikiran melayang, berfantasi, atau mengingat masa lalu. Dalam keadaan ini, otak justru aktif menghubungkan informasi yang sebelumnya tampak tidak terkait, ungkap Raichle dalam studinya yang berjudul The Brain’s Default Mode Network.

DMN memungkinkan otak untuk mengolah data secara bawah sadar, sehingga koneksi baru dan ide-ide segar bisa muncul. Saat kita tidak sengaja memikirkan suatu hal secara santai, ide kreatif sering kali muncul sebagai hasil dari proses asosiasi bebas ini. Mandi menjadi tempat yang ideal karena minim gangguan dan ritme air membantu relaksasi.

Kamar mandi adalah salah satu tempat terakhir yang (setidaknya untuk sebagian orang) terbebas dari ponsel, notifikasi, dan layar. Ketika kamu jauh dari distraksi digital, otak bisa beristirahat dari overstimulasi dan bekerja lebih efisien dalam latar belakang.

Tanpa banjir informasi dari luar, pikiran memiliki ruang untuk bernapas dan mengolah ide-ide yang sebelumnya tertahan. Dalam kondisi ini, ungkap Newport dalam bukunya Deep Work: Rules for Focused Success in a Distracted World, kreativitas bisa mengalir lebih alami, karena otak tidak sibuk dengan multitasking atau kewajiban sosial.

Waktu di kamar mandi menjadi oase kecil di tengah arus digital yang terus-menerus.

Air hangat, suara gemericik, dan suasana privat menciptakan lingkungan rileks yang ideal bagi otak untuk berpikir kreatif. Ketika tubuh rileks, produksi hormon stres seperti kortisol menurun, sementara kadar dopamin cenderung meningkat, ungkap Ashby, Isen, dan Turken dalam jurnalnya A neuropsychological theory of positive affect and its influence on cognition.

Dopamin diketahui berperan penting dalam proses kreativitas dan pembentukan ide baru. Menurut studi Kaufman dalam jurnalnya Wired to Create: Unraveling the Mysteries of the Creative Mind, aktivitas ringan yang menyenangkan, seperti mandi, berjalan kaki, atau mendengarkan musik meningkatkan kemungkinan munculnya inspirasi karena otak merasa aman dan bebas mengekspresikan diri.

Mandi adalah aktivitas yang membutuhkan perhatian paling minimal. Dalam kondisi ini, otak tidak dipaksa fokus secara intens. Ini disebut sebagai indirect attention, atau perhatian tidak langsung, yang ternyata sangat efektif dalam menyelesaikan masalah kompleks atau menemukan sudut pandang baru.

Alih-alih menatap layar atau berusaha keras menemukan jawaban, membiarkan pikiran mengembara saat melakukan aktivitas ringan dapat memicu insight. Ini disebut juga sebagai incubation effect, di mana ide kreatif muncul setelah masalah dibiarkan sementara waktu tanpa dipikirkan secara sadar, ungkap Sio dan Ormerod dalam Psychological Bulletin.

Ada elemen ritmis dalam mandi, yaitu aliran air, urutan mencuci rambut, atau menggosok tubuh. Semua ini bisa menciptakan kondisi mirip meditasi ringan, di mana otak dalam keadaan waspada tapi santai, mirip dengan apa yang dicapai dalam latihan mindfulness.

Dalam keadaan seperti ini, aliran pikiran menjadi lebih teratur dan reflektif. Zeidan dalam jurnal Consciousness and Cognition, mengatakan kamu bisa memikirkan kembali masalah yang sedang dihadapi tanpa tekanan, dan sering kali menemukan solusi atau inspirasi karena tidak sedang berada dalam mode stres atau reaktif.

Itulah 5 alasan mengapa ide terbaik sering muncul saat di kamar mandi.