Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash/pider_mani

Walikota Iqaluit, Kenny Bell  meminta agar Kota Iqaluit yang ada di wilayah teritori Nunavut, Kanada diperiksa instalasi pengolahan airnya setelah beberapa warga mengeluhkan bau air keran mereka. Akhirnya, sampel air dari setengah lusin daerah itu diambil. Klorin diperkirakan menjadi penyebab bau tersebut.

Tahun lalu, warga mencium bau gas yang kuat berasal dari tangki penampung bahan kimia untuk pengolahan air. Pemerintah Nunavut menyatakan Kota Iqaluit dalam keadaan darurat setelah menemukan bukti air bersih di kota terkontaminasi. Penduduk diimbau untuk tidak minum air keran. Air tetap tidak aman untuk diminum, meski disaring atau direbus. Sehingga mereka hanya disarankan untuk meminum air kemasan yang berasal dari luar Kota Iqaluit.

1. Kesulitan mendapatkan air bersih

Dilansir CBC, pengiriman pertama air minum telah dikirim 80.000 liter air dan dibagikan kepada sekitar 8.000 penduduk. Janet Pitsiulaaq Brewster, wakil walikota Iqaluit, Rabu 13/10/2021 mengatakan beberapa penduduk masih kesulitan mendapatkan air.

Akhirnya, Jane pitsulaaq mengunjungi rumah warga dan menggunakan media sosial agar penduduk mudah menghubunginya. Sementara itu, beberapa warga telah mengumpulkan air di sungai Sylvia Grinnell. Relawan mengirimkan air untuk tetangga, orang tua dan mereka yang tidak memiliki kendaraan dan kendi air. Tarif taksi yang  mahal dan kurangnya angkutan umum di kota juga menjadi kendala penduduk kota Iqaluit kesulitan mendapatkan air. Keadaan darurat berlaku pada 27/10/2021.

2. Infrastruktur air yang tua

Editorial Team

Tonton lebih seru di