Ada saat-saat ketika kamu berpikir bahwa bersikap baik dan membantu semua orang adalah hal yang benar. Namun tanpa sadar, kamu mulai kehilangan batas antara kebaikan dan pengorbanan yang menggerus dirimu sendiri. Kamu tidak lagi membedakan antara membantu karena tulus dan membantu karena takut ditolak. Perlahan, kamu hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain, bukan kebutuhan jiwamu sendiri.
Pola “menyenangkan semua orang” adalah mekanisme bertahan hidup yang sering lahir dari ketakutan: takut mengecewakan, takut ditinggalkan, takut tidak dianggap berharga. Namun, semakin kamu berusaha membuat semua orang senang, semakin kamu menjauh dari dirimu.
Berikut 7 tanda halus ketika keinginan untuk diterima berubah menjadi penjara yang tidak terlihat.
