Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tanda kamu sedang mengalami growth mindset tanpa sadar. (pexels.com/MART PRODUCTION)
Ilustrasi tanda kamu sedang mengalami growth mindset tanpa sadar. (pexels.com/MART PRODUCTION)

Banyak orang mengira growth mindset hanya dimiliki oleh mereka yang rajin membaca buku pengembangan diri atau mengikuti pelatihan motivasi. Padahal, pola pikir ini bisa tumbuh secara alami tanpa kita sadari, melalui kebiasaan sehari-hari dan cara kita merespons tantangan.

Growth mindset sendiri adalah keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat berkembang melalui usaha, pengalaman, dan pembelajaran. Jika kamu sering menemukan dirimu mencoba hal baru, tidak takut gagal, atau justru merasa tertantang saat menghadapi kesulitan, mungkin kamu sudah memiliki growth mindset meski tak pernah menyebutnya demikian.

Berikut 7 tanda yang menunjukkan bahwa pola pikir berkembang ini sedang hidup dalam dirimu, bahkan tanpa kamu sadari.

1. Melihat kegagalan sebagai bahan belajar

Ilustrasi cara meningkatkan fokus agar kamu tidak mudah terdistraksi. (pexels.com/SHVETS production)

Alih-alih merasa hancur saat gagal, kamu otomatis bertanya, “Apa yang bisa kupelajari dari ini?” Respons seperti ini menandakan bahwa kamu tidak memandang kegagalan sebagai akhir, melainkan sebagai proses penting untuk tumbuh.

Dalam psikologi, pola ini menunjukkan kemampuan resilience, yaitu daya lenting mental yang tinggi. Orang dengan growth mindset percaya bahwa kesalahan adalah kesempatan untuk memperbaiki strategi dan bukan refleksi nilai diri. Tanpa sadar, kamu menjadikan kegagalan sebagai guru, bukan musuh.

2. Suka keluar dari zona nyaman

Ilustrasi tanda kamu sedang mengalami growth mindset tanpa sadar. (pexels.com/MART PRODUCTION)

Jika kamu sering merasa tertarik mencoba aktivitas yang menantang meskipun ada rasa takut, itu tanda kuat bahwa pola pikir berkembang sedang bekerja. Kamu tidak puas hanya dengan rutinitas aman, ada dorongan untuk mengeksplorasi potensi baru.

Menurut riset Carol Dweck, psikolog yang mempopulerkan konsep growth mindset, keberanian mencoba hal baru menandakan keyakinan bahwa keterampilan dapat diasah melalui latihan. Kamu mungkin tidak menyadari, tetapi setiap kali melangkah keluar dari zona nyaman, otak sedang membentuk jalur pembelajaran baru.

3. Tidak merasa malu mengakui ketidaktahuan

Metode reverse thinking, solusi kreatif dari masalah yang sulit. (Pexels/Antoni Shkraba Studio)

Orang dengan growth mindset tidak takut berkata “saya belum tahu”. Bagi mereka, mengakui ketidaktahuan bukan kelemahan, melainkan awal proses belajar. Jika kamu merasa nyaman bertanya atau mencari jawaban tanpa gengsi, itu tanda pola pikir berkembang sudah mengakar.

Psikologi sosial menunjukkan bahwa sikap ini menumbuhkan intellectual humility, yaitu kerendahan hati intelektual. Alih-alih mempertahankan citra “serba bisa”, kamu lebih tertarik pada kebenaran dan pengetahuan baru. Sikap ini membuatmu lebih terbuka terhadap pengalaman dan masukan.

4. Menghargai proses, bukan hanya hasil

Ilustrasi metode mengingat dengan istana memori, trik para juara dunia. (pexels.com/Max Fischer)

Jika kamu merasa puas saat melihat kemajuan kecil meski tujuan besar belum tercapai, berarti kamu fokus pada perjalanan, bukan sekadar tujuan akhir. Kamu menyadari bahwa keterampilan dan ketekunan yang dibangun setiap hari sama berharganya dengan pencapaian itu sendiri.

Dalam teori motivasi, fokus pada proses mendorong intrinsic motivation, yaitu dorongan dari dalam diri, bukan semata penghargaan eksternal. Tanpa sadar, kamu lebih menghargai usaha daripada trofi, sehingga semangat bertahan lebih lama dan tidak cepat padam.

5. Senang menerima kritik konstruktif

Ilustrasi kebiasaan sepele yang bisa membuat hidupmu lebih bermakna. (pexels.com/RDNE Stock project)

Alih-alih tersinggung, kamu justru berterima kasih saat seseorang memberi saran perbaikan. Ini bukan berarti kamu kebal emosi, tetapi kamu mampu memisahkan kritik terhadap pekerjaan dari nilai dirimu sebagai individu.

Menurut riset psikologi organisasi, keterbukaan terhadap kritik meningkatkan learning agility, yaitu kemampuan belajar cepat dari pengalaman. Setiap masukan menjadi peluang untuk berkembang, bukan ancaman bagi harga diri. Ini tanda jelas bahwa kamu sudah berpikir dengan pola pertumbuhan.

6. Terinspirasi oleh keberhasilan orang lain

Ilustrasi cara melepaskan diri dari jebakan pencitraan yang semu. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika kamu merasa termotivasi (bukan iri) ketika melihat orang lain sukses, itu bukti pola pikir berkembang bekerja di balik layar. Kamu melihat keberhasilan orang lain sebagai bukti bahwa kemajuan mungkin untuk semua orang, termasuk dirimu.

Psikolog menyebut ini sebagai vicarious learning, belajar lewat contoh orang lain. Alih-alih merasa terancam, kamu memandang keberhasilan mereka sebagai peta jalan untuk pertumbuhan pribadi. Ini sikap khas growth mindset yang jarang disadari.

7. Gigih saat menghadapi rintangan

Ilustrasi hal yang diam-diam mematikan kreativitasmu. (pexels.com/Artem Podrez)

Ketika menghadapi masalah, kamu tidak langsung menyerah. Ada dorongan alami untuk mencoba berbagai cara hingga menemukan solusi. Kegigihan ini adalah inti growth mindset, yang meyakini bahwa usaha konsisten lebih penting daripada bakat bawaan.

Dalam studi tentang grit, gabungan ketekunan dan passion, orang yang gigih memiliki peluang lebih besar meraih tujuan jangka panjang. Tanpa disadari, kamu menanamkan keyakinan bahwa kegagalan hanyalah batu loncatan, bukan tanda berhenti.

Growth mindset bukan sekadar teori motivasi, ia adalah kebiasaan mental yang bisa tumbuh pelan-pelan melalui pengalaman hidup. Jika kamu menemukan sebagian besar tanda di atas dalam dirimu, berarti pola pikir berkembang sudah menjadi bagian dari cara berpikir sehari-hari. Pertahankan kebiasaan ini, karena keyakinan bahwa kemampuan bisa terus berkembang adalah kunci menuju kesuksesan dan ketangguhan jangka panjang.

Itulah 7 tanda yang menunjukkan bahwa pola pikir berkembang ini sedang hidup dalam dirimu, bahkan tanpa kamu sadari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team