7 Film yang Masuk Kategori Racebending, Mewakili Penggemar Global! 

Film pertama yang masuk kategori racebending adalah Spiderman: Homecoming. Di versi komik dan film Superman sebelumnya, kekasih Peter Parker yang bernama Marry Jane (MJ) Watson digambarkan sebagai gadis berkulit putih dengan rambut merah. Sedangkan di versi waralaba film pertama, karakter MJ dimainkan oleh Zendaya.

Zendaya, aktris keturunan Afrika Amerika didapuk memerankan Michelle Jones (MJ) bersama lawan mainnya, Tom Holland. Meskipun memiliki kesamaan nama panggilan, Nama karakter fiksi diubah dari Marry Jane (MJ) Watson menjadi Michelle Jones sebagai bentuk diversifikasi alih-alih memaksakan penggantian karakter. 

Datang dari film superhero lainnya, Man of Steel juga menerapkan racebending pada karakter Perry White. Karakter yang di dalam komik digambarkan sebagai pria tua berkulit putih ini diperankan oleh aktor berkulit hitam ternama yaitu Laurence Fishburn.

Perry White adalah seorang editor-in-chief di semesta Superman yang memiliki karakter tegas dan berkomitmen pada kebenaran. Ia juga digambarkan sebagai sosok ayah bagi Clark Kent (Superman). Lapisan-lapisan karakter inilah yang berhasil dibawakan oleh Laurence Fishburn yang dikenal memiliki karisma kuat.

Racebending juga dilakukan di film Thor: Ragnarok dengan artis Tessa Thompson berperan sebagai Valkyrie. Artis berkulit hitam tersebut dipilih untuk memperkenalkan talenta baru di waralaba Marvels dan menggaungkan diversifikasi.

Thompson adalah pilihan terbaik sutradara Taika Waititi karena ia memiliki karisma sebagai wanita tangguh. Berbeda dengan komik Marvel, Valkyrie digambarkan sebagai wanita berkulit putih, pirang dan berpakaian minim.

Zazie Beetz, artis muda berkulit hitam juga memerankan Domino meskipun di dalam komik Deadpool, Domino digambarkan sebagai wanita berkulit putih dan berambut lurus.

Wajah baru di dunia perfilman Hollywood itu layak memerankan Domino karena postur tubuhnya yang hampir mirip dengan versi komik. Selain itu, komitmen sutradara terhadap racebending juga menjadi alasan utama untuk membuat film lebih inklusif.

Keputusan mengaplikasikan racebending juga terjadi di film The Dark Tower. Idris Elba yang memerankan Roland dipilih langsung oleh sutradara karena kagum akan penampilannya di film The Wire.

Film yang diadaptasi dari komik karya Stephen King tersebut menggambarkan Roland sebagai penembak jitu yang bertugas menjaga perdamaian dunia. Idris Elba merasa tidak bermasalah bermain di film dengan bumbu supernatural karena ia terbiasa bermain di film bergenre serupa sebelumnya.

Film yang paling kentara masuk dalam kategori racebending adalah live-action One Piece. Salah satu serial anime paling populer ini sangat ditunggu-tunggu versi live action-nya oleh penggemar di seluruh dunia.

Hal itulah yang menjadi alasan utama pihak rumah produksi memilih karakter-karakter dari berbagai etnis untuk mewakili fans One Piece yang menglobal. Beberapa karakter racebending adalah aktor Mexico, Inaki Godoy. Pemeran Luffi ini begitu memuaskan penggemar karena wajahnya yang ekspresif dan penuh semangat, persis seperti versi animenya. Jacob Romero, aktor Jamaika-Amerika juga dipilih untuk memerankan Usopp yang dalam versi anime digambarkan sebagai pria berkulit putih.

Datang dari Marvel, Fantastic Four juga melakukan racebending terhadap karakter Johny Storm, superhero yang dapat terbang dan memproyeksikan api. Karakter tersebut dimainkan oleh aktor berkulit hitam, Michael B. Jordan.

Johny Storm dalam komik digambarkan sebagai seorang pria berambut pirang dan berkulit putih. Sebelum perilisannya, Michael B. Jordan mengaku siap jika perannya sebagai Johny Storm tidak diterima oleh penggemar komik Marvel tersebut. 

Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama ini melakukan racebending terhadap tokoh utama, Meg Murry.

Meskipun penggambaran sosok Storm Reid berbeda dengan novel, Meg Murry dianggap berhasil memerankan Storm Reid oleh para penggemarnya karena dapat mewakili jati diri gadis penyelamat dunia.

Jason Momoa menjadi salah satu aktor yang paling banyak penggemarnya karena berhasil memerankan Aquaman. Fisiknya yang kuat dan tangguh sangat merepresentasikan superhero raja tujuh samudera tersebut.

Hal ini menjadi salah satu titik keberhasilan tujuan racebending karena tidak semua artis diterima secara luas seperti Jason Momoa sebagai Aquaman.

Mengambil ide dengan menciptakan semesta lain Spiderman, Spider-Man: Into the Spider-Verse memasukkan unsur racebending pada karakter utama, Miles Morales, seorang pemuda keturunan Puerto Rico.

Meskipun film ini berlatar belakang di semesta paralel, dimana wujud spiderman bisa bervariasi, namun metode racebending ini benar-benar merepresentasikan penggemar dari berbagai belahan dunia lain.

Meskipun tren racebending sedang marak di dunia perfilman Hollywood, bukan berarti sineas film memilih artis yang memerankan karakter-karakter di atas secara asal. Perlu pertimbangan menyeluruh sehingga tren dan kualitas pemain dapat menyatu dalam narasi film. Dari kesepuluh film tersebut, mana favoritmu?