Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Diskusi (freepik.com/freepik)
Diskusi (freepik.com/freepik)

Pertanyaan sulit bisa datang kapan saja, baik dalam wawancara kerja, saat ngobrol dengan teman, atau ketika menghadapi keluarga yang terlalu ingin tahu. Reaksi spontan kita sering kali ingin membela diri atau menghindar dengan jawaban kaku. Namun, cara kita merespons justru bisa menunjukkan siapa diri kita sebenarnya, apakah kita cukup matang untuk menanggapi dengan tenang, atau malah terlihat reaktif dan defensif.

Menjawab dengan elegan bukan berarti kamu harus selalu punya jawaban sempurna, tapi tahu cara menyikapi situasi dengan kepala dingin dan bahasa yang dewasa. Seseorang yang mampu menangani pertanyaan rumit dengan santai dan berkelas akan tampak percaya diri dan bijaksana. Ia tidak terjebak dalam emosi, tidak sibuk membenarkan diri, dan tidak tergesa-gesa untuk terlihat benar.

Berikut 6 cara efektif untuk merespons pertanyaan sulit tanpa kehilangan kontrol, martabat, atau kehangatan.

1. Ambil jeda sebelum menjawab

ilustrasi diskusi untuk tujuan bersama (pexels.com/Thirdman)

Tidak semua pertanyaan harus dijawab seketika. Terkadang, pertanyaan sulit membuat otak kita freeze, dan spontanitas justru memperbesar peluang mengatakan sesuatu yang kita sesali. Ambil jeda beberapa detik untuk bernapas, pikirkan sejenak, lalu jawab dengan tenang.

Jeda ini tidak membuatmu terlihat bingung, justru sebaliknya, kamu terlihat bijak karena tidak terburu-buru. Kalimat seperti, “Itu pertanyaan yang menarik. Boleh aku ambil sedikit waktu untuk memikirkan jawabannya?” bisa membuatmu terdengar sopan, reflektif, dan dewasa. Menguasai momen sebelum menjawab adalah bentuk kontrol diri yang sangat elegan.

2. Jawab dengan perspektif, bukan emosi

ilustrasi diskusi dengan teman (pexels.com/william fortunato)

Pertanyaan sulit sering kali menyentuh sisi pribadi atau membuatmu merasa tersudut. Tapi ingat, kamu selalu punya pilihan untuk menjawab dengan sudut pandang, bukan ledakan perasaan. Alih-alih merespons dengan nada tersinggung, sampaikan pandanganmu dengan tenang. Contohnya, “Aku paham kenapa pertanyaan itu muncul, dan dari sudut pandangku, situasinya memang agak rumit.”

Dengan menggunakan pendekatan ini, kamu tidak terlihat menyerang balik atau membela diri berlebihan. Orang lain pun akan merasa diajak berdialog, bukan berdebat. Perspektif membuat jawabanmu terasa lebih luas, penuh pertimbangan, dan menunjukkan kematangan berpikir.

3. Gunakan humor ringan jika cocok

ilustrasi diskusi (unsplash.com/lukasz)

Kadang, pertanyaan sulit bisa dilembutkan dengan sedikit humor yang cerdas dan sopan. Misalnya, saat ditanya soal tekanan kerja atau kegagalan masa lalu, kamu bisa menjawab, “Yah, itu masa ketika kopi dan aku jadi sahabat karib.” Lelucon ringan bisa mengendurkan ketegangan dan membuat suasana jadi lebih cair.

Namun, penting untuk tahu batas. Humor hanya cocok jika kamu benar-benar nyaman menggunakannya, dan lawan bicaramu juga punya sensitivitas yang tepat. Gunakan untuk meredakan, bukan menghindari. Jawaban yang santai namun tetap mengandung isi bisa membuatmu tampak tenang dan approachable.

4. Katakan “Saya tidak tahu” dengan gaya yang profesional

illustrasi diskusi tim (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Tidak semua pertanyaan harus kamu jawab seolah tahu segalanya. Mengakui bahwa kamu tidak tahu justru bisa meningkatkan kredibilitas, asalkan disampaikan dengan elegan. Cobalah kalimat seperti, “Itu topik yang belum aku pelajari cukup dalam, tapi aku tertarik untuk mengeceknya lebih lanjut.”

Jawaban seperti ini menunjukkan bahwa kamu jujur dan tidak memaksakan diri. Orang akan lebih menghargai ketulusan dibanding kepalsuan yang dibuat-buat. Tambahkan sedikit rasa ingin tahu, dan kamu akan tetap terlihat aktif secara intelektual meski tidak punya jawaban langsung.

5. Alihkan ke fokus yang lebih konstruktif

illustrasi diskusi (pexels.com/cottonbro studio)

Jika pertanyaan menyudutkan atau menyentuh ranah pribadi yang tidak nyaman, kamu bisa mengalihkannya dengan bijak tanpa terlihat menghindar. Contohnya, “Daripada fokus ke kesalahannya, aku lebih tertarik bahas apa yang bisa dipelajari dari situ.” Ini menunjukkan kamu tetap terbuka, tapi juga tahu batasan.

Pengalihan ini bukan berarti menghindar total, melainkan mengarahkan percakapan ke arah yang lebih produktif dan positif. Ini bisa sangat berguna di situasi kerja atau profesional, di mana kamu ingin menjaga citra diri tanpa terjebak dalam drama emosional.

6. Gunakan bahasa tubuh yang tenang

buka ruang diskusi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Jawaban verbal yang bijak bisa hilang efeknya jika tubuhmu menunjukkan sebaliknya. Jika kamu menggigit bibir, menghindari tatapan mata, atau melipat tangan dengan erat, kamu akan tetap terlihat gugup atau defensif. Jaga postur tetap terbuka, tegak, dan gunakan kontak mata seperlunya.

Bahasa tubuh yang tenang memberi pesan bahwa kamu menguasai situasi, bahkan jika pertanyaan yang datang cukup menantang. Dikombinasikan dengan nada suara yang stabil dan pilihan kata yang santun, kamu akan tampak jauh lebih elegan dan profesional.

Demikian 6 cara efektif untuk merespons pertanyaan sulit tanpa kehilangan kontrol, martabat, atau kehangatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team