Menunda-nunda pekerjaan atau yang dikenal dengan istilah prokrastinasi adalah kebiasaan yang hampir semua orang pernah alami. Kita tahu apa yang harus dilakukan, tetapi entah kenapa memilih menundanya. Kadang alasannya terasa masuk akal, “Nanti saja, aku butuh inspirasi dulu,” atau “Aku mau mulai kalau suasana hati sudah enak.”
Namun dari sudut pandang psikologi motivasi, prokrastinasi bukan sekadar masalah waktu, melainkan masalah emosi. Otak kita berusaha menghindari ketidaknyamanan jangka pendek, meski itu berarti mengorbankan kepuasan jangka panjang.
Prokrastinasi terjadi bukan karena kita malas, tapi karena motivasi internal tidak bekerja sebagaimana mestinya. Kita cenderung lebih peka terhadap rasa takut gagal, cemas, atau bosan, dibanding dorongan untuk bertindak. Untungnya, psikologi motivasi memberi banyak cara untuk memahami, bahkan mengelabui mekanisme mental ini.
Berikut 5 tips untuk menghindari prokrastinasi berdasarkan prinsip-prinsip psikologi motivasi, agar kamu bisa bergerak lebih efektif tanpa harus menunggu “mood” datang.
