Dalam komunikasi, sering kali kita merasa harus menyetujui pendapat orang lain agar tidak menyinggung perasaan mereka. Padahal, memahami dan menyetujui adalah dua hal yang berbeda. Kita bisa sepenuhnya memahami perspektif seseorang tanpa harus mengamini semua yang mereka katakan. Justru, dalam perbedaan itulah kualitas komunikasi diuji, apakah kita bisa tetap hangat, terbuka, dan hadir, meski tidak sejalan.
Sering kali, orang tidak butuh persetujuan. Mereka hanya ingin didengar dan divalidasi, bahwa apa yang mereka rasakan atau pikirkan tidak aneh atau salah. Dengan menerapkan beberapa strategi komunikasi yang empatik, kita bisa menciptakan ruang dialog yang aman tanpa kehilangan integritas kita sendiri.
Berikut 5 tips sederhana namun powerful untuk membuat orang lain merasa dipahami tanpa perlu berkata “aku setuju”.