5 Pesan Tersirat dari Usia yang Terus Bertambah, Perlu Direnungkan!

Dari tahun ke tahun usia kita pasti bertambah. Momentum ini sering dirayakan dengan pesta ulang tahun secara bermewahan. Teman terdekat diundang untuk berhura-hura. Namun di momen yang bersejarah ini, yang terpenting bukan soal pesta dan kemewahan saja. Ada makna tersirat yang wajib diresapi oleh dirimu.

Setelah merayakan momentum ulang tahun, otomatis kesempatan dirimu dalam menjalani hidup semakin berkurang. Inilah acara yang tepat untuk introspeksi diri. Apakah kita sudah mampu membawa diri ke arah yang lebih baik, atau malah sebaliknya. Jangan sampai kesempatan semakin berkurang tapi kamu tidak memiliki kesadaran berbenah.

Dari tahun ke tahun kita pasti melewati momen pertambahan usia. Ternyata sudah sejauh ini kita menjalani hidup. Rasanya baru kemarin melihat indahnya dunia. Tapi pada faktanya usia semakin beranjak dewasa. Di momen pertambahan usia ini, apakah kamu sudah memahami makna tersirat yang disampaikan? 

Ada hal penting yang wajib direnungkan. Mari sejenak melihat kembali hidup yang selama ini dijalani. Mulai dari proses suka sampai duka yang dirasakan. Kehidupan ini bukan sekadar lika-liku yang dilewati sesaat. Di sinilah ajang untuk menjadi sosok yang lebih baik dari hari kemarin. Baik memperbaiki diri dari segi tutur kata maupun perilaku.

Sebagai manusia kita pasti hidup berdampingan dengan lingkungan sekitar. Mulai dari karakter orang-orang, kebiasaan, sampai budaya dan adat istiadat di dalamnya. Manusia bijaksana pasti mampu memberi kontribusi bagi lingkungan sekitar. Mereka bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

Sekarang tanyakan pada dirimu yang mengalami pertambahan usia dari tahun ke tahun. Apakah selama ini sudah menjadi sosok yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar atau malah sebaliknya. Sosok yang mampu memberikan kontribusi jasa-jasanya selalu diingat. Kehidupanmu bukan hanya untuk kesenangan, namun bermanfaat bagi lingkungan dan orang-orang di dalamnya.

Semakin hari ibadah semakin dipandang sebelah mata. Apalagi dengan kehadiran teknologi digital yang melalaikan banyak orang. Mereka asyik dalam kesenangan sesaat dan kemewahan. Termasuk dalam menyikapi momen pertambahan usia. Betapa ruginya jika kita tidak mau memetik pesan tersirat dari usia yang bertambah dari tahun ke tahun.

Seharusnya momentum ini menjadi pengingat pentingnya beribadah. Momen pertambahan usia bukan sekadar ulang tahun atau tiup lilin yang berlangsung sekejap mata. Kita harus lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Tanpa kuasa-Nya, mustahil kita tetap bisa bahagia menikmati hidup sebagaimana sekarang. 

Waktu terus beranjak tanpa bisa dicegah. Satu detik yang berlalu tetap membawa pesan berarti. Termasuk menghadirkan momen usia yang semakin bertambah tua. Sayangnya, banyak orang menyambut pertambahan usia dengan sikap berfoya-foya. Sampai kapan kita memelihara kebiasaan seperti ini?

Karena dari pertambahan usia, kamu bisa lebih mengenal jati diri. Termasuk menjadi tahu arti dan tujuan hidup yang sebenarnya dicari. Apakah yang saat ini dicapai sudah bisa menghadirkan ketenangan dan kebahagiaan. Atau kita justru terjebak ambisi semu yang tidak pernah ada habisnya.

Pertambahan usia bukan soal tiup lilin dan menggelar pesta mewah. Karena kehidupan sarat akan makna yang harus diresapi. Tidak terkecuali dengan usia yang bertambah dari tahun ke tahun. Sebagai manusia bijaksana, alangkah baiknya kamu bisa meresapi makna tersirat di baliknya. Bukan egois mementingkan kemewahan dan kebahagiaan sesaat.