Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Penyebab Kamu Merasa Tidak Berharga, Waktunya Bangkit!

ilustrasi sedih (unsplash.com/Julia Taubitz)

Pernah merasa seperti dunia melawan kamu, dan hidup kehilangan warnanya? Tenang, kamu tidak sendiri. Banyak orang mengalami momen di mana mereka merasa tidak berharga atau kurang percaya diri.

Artikel ini akan membantumu mengenali penyebab di balik perasaan tersebut, sehingga langkah menuju kebahagiaan dan penerimaan diri jadi lebih mudah dijalani. Yuk, simak bersama!

1. Membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi perbandingan (unsplash.com/Mimi Thian)

Era media sosial memang luar biasa, kita bisa tahu kehidupan orang lain hanya dalam hitungan detik. Tapi seringkali, scroll Instagram atau TikTok justru berakhir dengan rasa iri. Kok dia sukses? Kok dia kelihatan bahagia banget?

Kebiasaan membandingkan diri dengan kehidupan orang lain di media sosial dapat meningkatkan risiko merasa tidak puas terhadap diri sendiri. Ingatlah, yang kamu lihat hanyalah highlight kehidupan mereka, bukan realitanya. Fokuslah pada perjalananmu, bukan hidup orang lain.

2. Terlalu keras pada diri sendiri

ilustrasi pusing (unsplash.com/Ivan Aleksic)

Ada suara kecil di kepala kamu yang terus bilang, “Kenapa aku nggak cukup baik?” Kalau ada, itu tanda kamu terlalu keras pada dirimu sendiri. Perfeksionisme sering kali membuat kita merasa selalu kurang, walaupun sudah berusaha sekuat tenaga.

Perfeksionisme yang tidak sehat bisa mengarah pada perasaan rendah diri dan kecemasan kronis. Alih-alih berfokus pada kesalahan, apresiasi keberhasilan kecilmu setiap hari. Hidup bukan soal sempurna, tetapi soal mencoba dan berkembang.

3. Lingkungan yang tidak mendukung

ilustrasi cerita dengan keluarga (unsplash.com/Jimmy Dean)

Lingkungan toksik, baik di rumah, kantor, atau dalam pertemanan, dapat memengaruhi cara kamu melihat dirimu sendiri. Jika kamu sering mendengar komentar negatif atau bahkan mengalami pelecehan emosional, ini bisa meninggalkan luka yang dalam.

Kata-kata negatif dari lingkungan sekitar dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan mental seseorang. Evaluasi siapa saja yang ada di sekitarmu. Jika ada yang membuatmu merasa buruk tanpa alasan, jangan ragu untuk menjaga jarak.

4. Kurangnya pencapaian yang dirasa bermakna

ilustrasi berkhayal (unsplash.com/Jonathan Mabey)

Ada kalanya kamu merasa stuck, melihat teman-temanmu maju selangkah sementara kamu merasa jalan di tempat. Rasa kurang puas terhadap pencapaian sering kali menjadi pemicu perasaan tidak berharga.

Namun, pencapaian kecil juga memiliki dampak besar dalam membangun kepercayaan diri. Jangan abaikan hal-hal sederhana seperti menyelesaikan tugas tepat waktu atau membantu orang lain. Semua itu punya arti besar untuk perjalanan hidupmu.

5. Trauma atau pengalaman masa buruk di masa lalu

ilustrasi takut (unsplash.com/Melanie Wasser)

Masa lalu punya cara licik untuk memengaruhi masa kini. Pengalaman buruk, seperti kegagalan besar, kehilangan, atau bahkan pelecehan, bisa menjadi bayangan yang terus membisikkan bahwa 'kamu tidak cukup baik'.

Trauma masa lalu sering kali memengaruhi bagaimana seseorang menghargai dirinya sendiri. Mengatasi trauma membutuhkan waktu, tetapi langkah awal yang sederhana seperti berbicara dengan orang yang kamu percaya bisa membantu meringankan beban itu.

Merasa tidak berharga bukanlah akhir cerita. Mengenali penyebabnya adalah langkah awal untuk mengatasinya. Ingatlah, hidupmu memiliki nilai yang besar, bahkan ketika kamu sendiri belum bisa melihatnya. Jika perasaan ini terus menghantui, jangan ragu mencari bantuan dari profesional atau orang-orang terdekat. Ingatlah, kamu itu berharga, selalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us