5 Negara yang Penghuninya Lebih Banyak Domba daripada Manusia

Biasanya, yang lebih banyak di suatu negara tentu saja manusia. Tapi di beberapa tempat di dunia, justru hewan ternak, khususnya domba, yang mendominasi populasi. Bahkan, di negara-negara tertentu, jumlah domba bisa berkali-kali lipat lebih banyak dibanding jumlah penduduknya. Fenomena ini tak hanya lucu, tapi juga mencerminkan budaya, ekonomi, dan cara hidup masyarakat di sana.
Domba bukan sekadar hewan peliharaan di negara-negara ini. Mereka adalah bagian penting dari industri tekstil, kuliner, dan ekspor nasional. Bahkan dalam beberapa kasus, domba menjadi ikon identitas nasional.
Berikut 5 negara yang bisa dengan bangga mengatakan, “Di sini, domba lebih banyak dari manusia.”
1. Selandia Baru, domba jadi populasi mayoritas

Jika ada negara yang identik dengan domba, maka jawabannya adalah Selandia Baru. Negara ini memiliki sekitar 5 juta penduduk, namun populasi dombanya mencapai lebih dari 25 juta ekor. Artinya, ada sekitar 5 domba untuk setiap 1 orang. Selama beberapa dekade, Selandia Baru bahkan pernah mencatat rasio 20:1 antara domba dan manusia.
Domba di Selandia Baru sangat penting dalam sektor ekonomi. Wol dan daging domba menjadi salah satu komoditas ekspor utama. Tak heran jika pemandangan padang hijau dengan gerombolan domba adalah hal biasa di sana. Bahkan, wisatawan yang datang ke Selandia Baru sering menjadikan kegiatan melihat (dan memeluk) domba sebagai agenda wajib. Dalam budaya populer, negara ini sering dijadikan lelucon ringan sebagai "kerajaan domba".
2. Mongolia, lebih banyak domba dari rumah

Mongolia terkenal dengan padang rumput luasnya dan budaya nomaden yang masih bertahan hingga kini. Di negara ini, jumlah domba (dan hewan ternak secara keseluruhan) jauh melebihi jumlah manusia. Dengan populasi sekitar 3,4 juta jiwa, Mongolia memiliki lebih dari 30 juta ekor domba, belum termasuk kambing, kuda, dan sapi.
Domba di Mongolia bukan sekadar ternak, tapi bagian dari cara hidup. Mereka menyediakan wol, susu, dan daging untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat Mongolia. Nomaden menggembalakan domba mereka berpindah-pindah sepanjang tahun, mengikuti perubahan musim. Kehadiran domba begitu lekat hingga sulit membayangkan Mongolia tanpa gerombolan domba di tengah stepa yang luas.
3. Falkland Islands, lebih dari 150 domba per orang

Falkland Islands, wilayah kecil di Atlantik Selatan yang menjadi wilayah seberang laut Inggris, punya populasi manusia hanya sekitar 3.500 orang. Tapi dombanya? Sekitar 500.000 ekor! Ini berarti rasio domba dan manusia mencapai lebih dari 150:1, salah satu yang tertinggi di dunia.
Karena kondisi iklim yang cocok dan lahan yang luas namun jarang penduduk, beternak domba menjadi pilihan utama di pulau ini. Industri wol adalah andalan ekonomi Falkland, dan sebagian besar lahan digunakan untuk peternakan. Jangan heran jika di jalanan pulau ini kamu lebih sering harus menunggu domba lewat daripada kendaraan lain.
4. Australia, domba ada di mana-mana

Australia punya reputasi sebagai negara dengan sektor peternakan besar, dan domba memainkan peran penting dalam sejarahnya. Meski populasinya kini sekitar 26 juta manusia, Australia masih memiliki sekitar 70 juta domba, menjadikannya salah satu produsen wol terbesar di dunia.
Di daerah pedalaman atau “outback,” pemandangan kawanan domba menjadi hal biasa. Peternakan domba di Australia dikenal sangat luas, kadang bahkan mencakup wilayah seluas kota kecil. Selain wol, daging domba (lamb dan mutton) juga populer dan menjadi bagian dari masakan lokal. Bahkan ada festival “sheep shearing” (cukur bulu domba) yang diadakan secara rutin dan menjadi bagian dari budaya pedesaan Australia.
5. Islandia, domba di mana-mana, manusia bisa dihitung

Islandia hanya memiliki sekitar 370.000 penduduk, tetapi domba di negara ini berjumlah sekitar 800.000 ekor. Itu artinya, lebih dari dua ekor domba untuk setiap satu penduduk. Yang menarik, domba-domba Islandia dibiarkan berkeliaran bebas di pedesaan selama musim panas, dan baru dikumpulkan kembali saat musim gugur.
Domba Islandia dikenal menghasilkan wol berkualitas tinggi dan daging yang sangat lezat. Daging domba menjadi bahan penting dalam banyak masakan tradisional Islandia. Di sisi lain, keberadaan domba yang dibiarkan liar juga berperan menjaga lanskap alami Islandia tetap terbuka dan hijau, karena mereka membantu menjaga vegetasi agar tidak tumbuh terlalu lebat.
Negara-negara ini membuktikan bahwa domba bukan sekadar hewan ternak, tetapi juga bagian dari identitas nasional dan ekonomi. Mereka hidup berdampingan dengan manusia, bahkan kadang mendominasi. Saat kamu berjalan-jalan ke negara-negara ini, jangan heran jika kamu merasa seperti sedang mengunjungi wilayah kekuasaan domba, karena secara statistik, kamu memang sedang berada di “kerajaannya.”
Itulah 5 fun fact tentang negara yang lebih banyak domba daripada manusia.