Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bahagia (pexels.com/Yan Krukau)

Banyak orang berpikir kebahagiaan datang dari hal besar seperti pencapaian besar, uang yang melimpah, atau hubungan yang sempurna. Tapi nyatanya, kebahagiaan sering kali datang dari hal kecil yang kita lakukan setiap hari.

Kebiasaan sehari-hari punya peran besar dalam membentuk perasaanmu secara keseluruhan. Kalau kamu merasa hidupmu terasa datar atau penuh tekanan akhir-akhir ini, bisa jadi kamu perlu melihat kembali rutinitasmu.

Apakah kamu memberi waktu untuk diri sendiri? Apakah kamu cukup menghargai momen-momen kecil? Kebahagiaan bukan sesuatu yang tiba-tiba datang, tapi sesuatu yang bisa kamu bangun secara perlahan. Yuk, mulai dari hal kecil dan rasakan perubahannya.

1. Mulai hari dengan rasa syukur

ilustrasi bersyukur (pexels.com/Oleksandr Canary Islands)

Sebelum kamu membuka ponsel atau memikirkan pekerjaan, luangkan waktu sebentar untuk bersyukur. Tidak perlu hal besar, cukup pikirkan tiga hal yang membuatmu merasa beruntung hari ini bisa udara pagi yang segar, tidur yang nyenyak, atau sarapan favorit yang menunggumu di dapur. Kebiasaan sederhana ini bisa membantu pikiranmu lebih fokus pada hal positif dan menurunkan stres.

Saat kamu rutin melatih rasa syukur, kamu jadi lebih peka terhadap hal-hal baik di sekitarmu, meskipun kecil. Ini bukan soal menutupi masalah, tapi memberi ruang pada hal-hal positif untuk menguatkanmu.

Lama-kelamaan, kamu akan terbiasa melihat sisi terang dalam hidup, bahkan saat hari terasa berat. Dan percaya deh, itu bisa sangat berdampak pada kebahagiaanmu secara keseluruhan. Jadi, mulai harimu dengan hati yang penuh terima kasih.

2. Luangkan waktu untuk diri sendiri

ilustrasi menulis jurnal (pexels.com/cottonbro studio)

Sering kali kita sibuk memenuhi kebutuhan orang lain, sampai lupa bahwa diri sendiri juga butuh perhatian. Meluangkan waktu untuk dirimu bukan egois, tapi justru bentuk kepedulian. Entah itu dengan membaca buku, jalan-jalan sebentar, menulis jurnal, atau sekadar duduk diam tanpa gangguan kamu butuh ruang untuk mengisi ulang energi. Kebiasaan ini bisa membantumu lebih mengenali perasaanmu, menenangkan pikiran, dan menjaga keseimbangan hidup.

Tanpa waktu untuk diri sendiri, kamu rentan merasa lelah, cepat marah, dan sulit merasa bahagia. Jadikan ini sebagai rutinitas harian, walaupun hanya 10–15 menit. Saat kamu terbiasa memberi waktu untuk dirimu, kamu akan merasa lebih utuh dan kuat. Dan dari situlah, rasa bahagia bisa tumbuh perlahan tapi pasti. Jadi, jangan tunda untuk merawat hubunganmu dengan dirimu sendiri.

3. Jaga tubuh, jaga suasana hati

ilustrasi olahraga (Pexels.com/Andres Ayrton)

Tubuh dan pikiran saling terhubung. Saat tubuhmu sehat, suasana hatimu cenderung lebih stabil. Kamu tidak perlu langsung olahraga berat tiap hari, cukup dengan gerakan ringan seperti stretching pagi, jalan kaki sore hari, atau yoga singkat.

Ditambah dengan pola makan yang seimbang dan tidur yang cukup, kamu akan merasakan perubahan besar dalam energi dan mood. Selain itu, aktivitas fisik memicu pelepasan hormon endorfin yang dikenal sebagai “hormon bahagia.”

Dengan kata lain, kamu bisa bantu dirimu merasa lebih baik hanya dengan bergerak lebih aktif setiap hari. Merawat tubuh bukan sekadar soal penampilan, tapi juga cara mencintai diri sendiri. Jadi, jangan abaikan kebutuhan tubuhmu. Semakin kamu peduli pada kesehatan fisik, semakin besar juga peluangmu untuk merasa lebih bahagia dari dalam.

4. Kurangi distraksi digital

ilustrasi bermain ponsel (pexels.com/Gustavo Fring)

Kita hidup di era yang penuh notifikasi. Setiap hari kamu terpapar ratusan informasi dari media sosial, berita, atau pesan-pesan yang terus berdatangan. Tanpa sadar, semua itu bisa membuat pikiranmu lelah dan suasana hatimu mudah terpengaruh. Cobalah untuk membatasi waktu layar, terutama di pagi dan malam hari.

Gunakan waktu itu untuk hal yang lebih bermakna berbicara langsung dengan orang terdekat, membaca buku, atau sekadar menikmati keheningan. Kurangi kebiasaan scrolling tanpa tujuan yang membuatmu merasa kosong. Semakin sedikit distraksi digital, semakin banyak ruang dalam pikiranmu untuk hal-hal yang benar-benar penting.

Kamu akan merasa lebih fokus, lebih damai, dan jauh dari rasa gelisah yang sering muncul akibat informasi berlebihan. Mulailah dari hal kecil, misalnya dengan menetapkan waktu bebas ponsel setiap hari, dan rasakan bedanya.

5. Berbuat baik, sekecil apa pun itu

ilustrasi menolong (pexels.com/RDNE Stock project)

Kamu tidak perlu jadi pahlawan besar untuk membuat perbedaan. Satu senyum ke orang asing, satu ucapan terima kasih, atau satu bantuan kecil bisa memberi dampak besar bukan cuma untuk orang lain, tapi juga untuk dirimu sendiri. Tindakan kebaikan bisa memicu perasaan positif yang memperkuat koneksi sosial dan meningkatkan suasana hati. Saat kamu memberi, otakmu melepaskan dopamin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan.

Jadi, membantu orang lain ternyata juga membantu dirimu sendiri. Jadikan kebiasaan ini sebagai bagian dari rutinitasmu, bukan karena ingin dipuji, tapi karena kamu tahu itu membawa energi baik ke dalam hidupmu. Semakin sering kamu menebar kebaikan, semakin kuat juga rasa bahagia yang kamu rasakan. Mulailah dari hal kecil, dan biarkan kebaikan itu tumbuh menjadi bagian dari siapa dirimu.

Bahagia bukan tujuan akhir, tapi proses yang dibentuk lewat kebiasaan kecil yang kamu lakukan setiap hari. Saat kamu mulai menerapkan lima kebiasaan ini, kamu akan merasakan perubahan perlahan pikiran jadi lebih tenang, hati lebih ringan, dan hidup terasa lebih bermakna.

Tidak perlu menunggu momen besar untuk merasa bahagia, karena kamu bisa menciptakan momen itu sendiri dari rutinitas sederhana. Ingat, kebahagiaan bukan sesuatu yang datang dari luar, tapi sesuatu yang kamu bangun dari dalam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorLinggauni