5 Hal yang Terbukti Secara Ilmiah dapat Merusak Daya Ingat

Daya ingat adalah salah satu aspek penting dalam fungsi otak yang memungkinkan kita menyimpan, mengakses, dan menggunakan informasi dalam kehidupan sehari-hari. Baik untuk keperluan akademis, pekerjaan, maupun aktivitas sosial, ingatan yang tajam sangat diperlukan agar kita bisa menjalani hidup dengan produktif dan efisien. Namun, tanpa disadari, ada banyak kebiasaan dan faktor dalam keseharian kita yang secara perlahan dapat merusak kemampuan mengingat.
Penurunan daya ingat tidak hanya terjadi karena faktor usia atau penyakit tertentu, tapi juga karena gaya hidup yang tidak sehat dan kebiasaan mental yang buruk. Bahkan, hal-hal yang tampak sepele bisa berdampak besar jika dilakukan terus-menerus.
Berikut ini 5 hal yang terbukti secara ilmiah dapat merusak daya ingat agar kamu bisa lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan sejak dini.
1. Kurang tidur

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk konsolidasi memori, yaitu proses ketika informasi yang diterima otak diproses dan disimpan menjadi ingatan jangka panjang. Saat kamu tidur, otak bekerja menyaring dan menyusun kembali pengalaman serta pengetahuan yang diperoleh sepanjang hari.
Jika tidur terganggu atau terlalu singkat, proses ini tidak berjalan optimal. Kurang tidur dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kognitif, termasuk kesulitan berkonsentrasi, mudah lupa, hingga penurunan kemampuan belajar.
Bahkan, studi yang dilakukan Walker dan Stickgold dari University of California menunjukkan bahwa kurang tidur secara konsisten bisa menyebabkan perubahan struktural di bagian otak yang bertanggung jawab terhadap memori, seperti hippocampus. Oleh karena itu, tidur 7–9 jam per malam adalah kebutuhan mutlak untuk menjaga daya ingat tetap tajam.
2. Stres kronis

Stres sesekali adalah hal yang normal, namun stres berkepanjangan bisa berdampak serius pada fungsi otak, terutama dalam hal memori. Ketika tubuh mengalami stres, ia melepaskan hormon kortisol dalam jumlah tinggi. Jika kondisi ini terjadi terus-menerus, kortisol dapat merusak sel-sel otak dan mengganggu komunikasi antar neuron, khususnya di area hippocampus yang berkaitan erat dengan daya ingat.
Orang yang mengalami stres kronis cenderung sulit berkonsentrasi, sering lupa hal-hal sederhana, dan merasa "blank" di saat penting. Selain itu, stres juga mengganggu kualitas tidur dan menurunkan motivasi untuk menjaga gaya hidup sehat, yang semuanya berkontribusi terhadap penurunan fungsi otak. Mengelola stres dengan baik melalui relaksasi, olahraga, atau terapi adalah langkah penting untuk melindungi ingatan kamu.
3. Pola makan yang buruk

Apa yang kamu konsumsi setiap hari sangat memengaruhi kesehatan otak. Makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan olahan dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif yang merusak sel otak. Sebaliknya, kekurangan nutrisi penting seperti omega-3, vitamin B, dan antioksidan dapat menghambat kemampuan otak dalam menyimpan dan memproses informasi.
Penelitian yang dilakukan Stickgold, James, dan Hobson dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa diet tinggi gula bisa menyebabkan resistensi insulin di otak, mengganggu komunikasi antar sel saraf, dan memicu penurunan kognitif. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan yang mendukung kesehatan otak, seperti ikan berlemak, sayuran hijau, buah beri, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Pola makan seimbang bukan hanya menjaga tubuh, tapi juga melindungi ingatan jangka panjang.
4. Kurangnya aktivitas fisik

Olahraga tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga sangat penting untuk kesehatan otak. Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke otak, yang membantu menyuplai oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk kerja optimal. Selain itu, olahraga memicu pelepasan zat kimia otak seperti endorfin dan BDNF (brain-derived neurotrophic factor), yang membantu regenerasi sel otak dan mendukung memori.
Gaya hidup pasif atau terlalu sering duduk tanpa aktivitas fisik berkaitan dengan risiko penurunan kognitif yang lebih tinggi. Bahkan berjalan kaki 30 menit sehari bisa memberi dampak positif besar terhadap kemampuan berpikir dan mengingat. Jadi, olahraga bukan hanya untuk tubuh langsing, tapi juga untuk otak yang tajam dan sehat.
5. Terlalu sering multitasking

Multitasking dianggap sebagai kemampuan hebat di era modern, tetapi sebenarnya dapat merusak fokus dan daya ingat. Saat kamu berpindah-pindah antara satu tugas ke tugas lain, otak dipaksa melakukan switching yang melelahkan dan tidak efisien. Akibatnya, informasi tidak disimpan secara mendalam dan lebih mudah dilupakan.
Kebiasaan multitasking secara terus-menerus juga menurunkan kemampuan otak untuk memfilter informasi penting dan membangun ingatan jangka panjang. Dalam jangka panjang, ini dapat menurunkan kapasitas memori kerja, yaitu kemampuan mengingat informasi yang dibutuhkan dalam waktu singkat. Fokus pada satu tugas secara penuh jauh lebih baik untuk mempertahankan daya ingat dan meningkatkan kualitas hasil kerja.
Demikian 5 hal yang terbukti secara ilmiah dapat merusak daya ingat agar kamu bisa lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan sejak dini.