Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fakta Psikologis tentang Cognitive Biases, tanpa Sadar Salah Berpikir

Ilustrasi fakta psikologis tentang cognitive biases. (Pinterest/forbes.com)

Pikiran manusia tidak selalu seobjektif dan rasional seperti yang kamu bayangkan. Sering kali, kamu membuat keputusan berdasarkan intuisi, asumsi, atau pengalaman pribadi yang tampak logis, padahal sebenarnya keliru. Fenomena ini dikenal sebagai cognitive biases, atau bias kognitif, yaitu pola pikir sistematis yang menyimpang dari logika dan penilaian objektif.

Bias ini bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja, bahkan tanpa kamu sadari. Cognitive biases bukan hanya kesalahan individu; mereka berperan besar dalam dinamika sosial, pengambilan keputusan bisnis, konflik politik, hingga cara kamu mempersepsi diri sendiri.

Dengan memahami fakta-fakta psikologis di balik bias kognitif, kamu bisa mulai mengenali pola pikir keliru, mengembangkan kesadaran kritis, dan membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut 5 fakta psikologis tentang cognitive biases, kesalahan berpikir yang sering kamu lakukan tanpa sadar.

1. Cognitive biases adalah mekanisme otak untuk menghemat energi

Ilustrasi tanda kelelahan emosional yang sering diabaikan. (Pinterest/Getty Images/fizkes)

Otak manusia dirancang untuk efisiensi. Dalam banyak situasi, kamu tidak punya waktu atau sumber daya mental untuk menganalisis semua informasi yang tersedia secara mendalam. Oleh karena itu, otak menggunakan heuristik, semacam jalan pintas mental untuk mengambil keputusan cepat. Namun, heuristik ini sering kali menyebabkan kesalahan berpikir yang sistematis, yang dikenal sebagai cognitive bias.

Bias ini bisa membantu kamu bertindak cepat, misalnya saat menghadapi bahaya atau membuat keputusan harian. Tapi dalam konteks yang lebih kompleks seperti menilai orang lain, membuat keputusan finansial, atau memilih informasi politik, mekanisme ini justru bisa menyesatkan. Kamu merasa yakin akan penilaian kamu, padahal sering kali keliru.

2. Setiap orang rentan terhadap bias, termasuk orang pintar

Ilustrasi fakta psikologis tentang cognitive biases. (Pinterest/The Completion Coach)

Salah satu kesalahpahaman umum adalah bahwa cognitive bias hanya dialami oleh orang yang kurang berpendidikan atau tidak logis. Faktanya, semua orang bisa terjebak bias, termasuk para ahli, akademisi, dan profesional di bidangnya. Bahkan, individu yang sangat percaya diri pada kemampuan intelektualnya bisa lebih sulit mengakui bahwa mereka bias.

Penelitian Stanovich dan West dengan judul Natural myside bias is independent of cognitive ability menunjukkan bahwa orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi justru bisa menggunakan kemampuan tersebut untuk membenarkan keyakinannya sendiri daripada mempertanyakan mereka.

Ini disebut sebagai motivated reasoning, dan dapat memperkuat bias yang sudah ada sebelumnya. Artinya, pengetahuan saja tidak cukup; dibutuhkan juga kerendahan hati intelektual untuk menyadari bias dalam pikiran sendiri.

3. Ada ratusan jenis bias yang memengaruhi cara kamu berpikir

Ilustrasi fakta psikologis tentang cognitive biases. (Pinterest/forbes.com)

Cognitive biases hadir dalam berbagai bentuk dan memengaruhi hampir semua aspek berpikir kamu. Contohnya, confirmation bias membuat kamu hanya mencari informasi yang mendukung keyakinan kamu. Anchoring bias membuat kamu terlalu terpaku pada informasi awal saat membuat keputusan. Sementara availability heuristic menyebabkan kamu menilai sesuatu lebih penting hanya karena mudah diingat.

Masing-masing bias ini bekerja di bawah sadar dan saling berinteraksi, sehingga bisa memperkuat efek satu sama lain. Itulah mengapa seseorang bisa merasa sangat yakin akan sesuatu yang sebenarnya keliru secara objektif. Menyadari bahwa kamu dipengaruhi oleh banyak jenis bias bisa menjadi langkah awal untuk membangun kerangka berpikir yang lebih reflektif dan fleksibel.

4. Bias kognitif memengaruhi moralitas dan etika pribadi

Ilustrasi alasan lingkungan keluarga yang tidak sehat bisa membentuk luka batin. (Pinterest/unmaskingthenarc.com)

Tidak hanya soal logika atau akurasi informasi, cognitive bias juga memengaruhi penilaian moral dan perilaku etis kamu. Contohnya adalah fundamental attribution error, yaitu kecenderungan menyalahkan karakter orang lain atas kesalahan mereka, tetapi menyalahkan situasi saat kamu melakukan kesalahan yang sama. Ini membuat kamu merasa lebih benar atau "lebih baik" daripada orang lain.

Bias juga membuat kamu lebih mudah menghakimi kelompok yang berbeda dengan kamu (in-group vs out-group bias), dan cenderung membenarkan tindakan tidak etis jika dilakukan oleh kelompok sendiri. Ini berkontribusi pada polarisasi sosial, diskriminasi, dan konflik antar kelompok. Menyadari peran bias dalam moralitas bisa membantu kamu menjadi lebih adil dan empatik dalam menilai orang lain.

5. Kesadaran terhadap bias bisa dilatih, tapi tidak bisa dihilangkan sepenuhnya

Ilustrasi fakta psikologis tentang illusion of control. (Pinterest/kaminiwood.com)

Meskipun tidak bisa sepenuhnya menghilangkan cognitive biases, kamu bisa melatih kesadaran metakognitif, kemampuan untuk mengenali pola pikir sendiri dan memeriksa ulang keputusan yang kamu buat. Ini bisa dilakukan melalui latihan refleksi, diskusi terbuka, dan penerapan prinsip berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa teknik seperti considering the opposite (memaksa diri untuk mempertimbangkan sisi berlawanan dari argumen kamu), journaling pikiran, atau menerima umpan balik dari orang lain dapat membantu mengurangi dampak bias. Organisasi pun bisa menerapkan sistem pengambilan keputusan kolektif yang lebih transparan dan beragam untuk meminimalkan bias kelompok. Walau bias tak bisa dihilangkan, mereka bisa dikelola dengan kesadaran dan latihan terus-menerus.

Cognitive biases adalah bagian dari cara kerja otak manusia yang tidak sempurna, tetapi bisa dipahami dan dilatih. Dengan mengenali lima fakta psikologis penting ini, kamu bisa menjadi individu yang lebih reflektif, terbuka terhadap pandangan berbeda, dan cermat dalam menilai informasi. Di era banjir informasi dan opini, memahami bagaimana pikiran kamu bisa keliru adalah langkah awal menuju pengambilan keputusan yang lebih sehat dan rasional.

Demikian 5 fakta psikologis tentang cognitive biases, kesalahan berpikir yang sering kamu lakukan tanpa sadar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us