Di era serba cepat ini, multitasking sering dianggap sebagai keterampilan penting dan bahkan menjadi kebanggaan tersendiri. Banyak orang merasa lebih produktif saat bisa mengerjakan banyak hal sekaligus. Seperti membalas pesan sambil menghadiri rapat virtual, atau mengetik laporan sembari mendengarkan podcast. Namun, benarkah multitasking meningkatkan efisiensi kerja, atau justru menjadi jebakan yang tak disadari?
Penelitian dari berbagai bidang mulai dari psikologi kognitif hingga neurosains menunjukkan bahwa otak manusia tidak dirancang untuk fokus pada dua hal kompleks dalam waktu bersamaan. Studi yang dilakukan oleh Clifford Nass, Eyal Ophir, dan Anthony Wagner dari Stanford University menemukan bahwa multitasking bukan hanya mengurangi efektivitas, tetapi juga dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan kualitas hasil kerja.
Berikut 5 fakta penting tentang multitasking yang perlu kamu ketahui agar bisa bekerja lebih cerdas, bukan sekadar lebih sibuk.