Genre horor pernah dianggap sebagai hiburan kelas dua karena berbiaya rendah, bertumpu pada jumpscare, dan dipenuhi klise murahan. Namun dalam tiga dekade terakhir, horor mengalami transformasi besar. Dari genre pinggiran, ia berevolusi menjadi salah satu bentuk sinema paling kreatif, politis, dan artistik yang secara konsisten menarik perhatian kritikus dan penonton global. Kebangkitan ini bukan hanya soal menakut-nakuti, tapi juga menyuarakan keresahan zaman.
Lewat tangan para sineas berbakat dan munculnya subgenre baru, horor kini menjadi ruang eksplorasi identitas, trauma kolektif, hingga komentar sosial yang tajam. Film horor masa kini tidak lagi hanya tentang makhluk gaib atau pembunuh psikopat, tapi juga tentang ketakutan manusia yang lebih dalam: rasa kehilangan, pengucilan, hingga keretakan dalam masyarakat.
Berikut 5 evolusi film horor dalam tiga dekade terakhir dan berkembang menjadi wajah baru dalam sinema modern.