5 Dampak Negatif Body Shaming pada Kesehatan Mental

Body shaming adalah tindakan mengomentari atau mempermalukan penampilan fisik seseorang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Meskipun sering dianggap sepele, body shaming dapat meninggalkan dampak yang mendalam pada kesehatan mental.
Banyak dari kita mungkin pernah menjadi korban atau bahkan pelaku tanpa disadari, dan sering kali kita mengabaikan efek negatif yang ditimbulkannya. Berikut ini adalah lima dampak negatif body shaming pada kesehatan mental yang perlu kamu ketahui.
1. Menurunkan rasa percaya diri

Body shaming dapat menghancurkan kepercayaan diri seseorang secara signifikan. Ketika kita atau orang lain terus-menerus mendengar komentar negatif tentang tubuh, lama-kelamaan kita akan mulai mempercayainya. Hal ini bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman dengan penampilan diri, yang pada akhirnya memengaruhi bagaimana kita menilai diri sendiri.
Rasa percaya diri yang rendah bisa berujung pada ketidakmampuan untuk menerima kekurangan diri dan merasa selalu tidak cukup baik. Dalam jangka panjang, hal ini bisa mempengaruhi produktivitas, hubungan sosial, bahkan cara kita menjalani kehidupan sehari-hari.
2. Memicu gangguan makan

Tidak sedikit orang yang mengalami body shaming akhirnya terjebak dalam gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia. Tekanan untuk memiliki tubuh ideal membuat mereka rela melakukan apa saja, termasuk menjalani diet ketat yang berbahaya atau memuntahkan makanan yang sudah dikonsumsi.
Gangguan makan tidak hanya membahayakan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Obsesif terhadap berat badan dan penampilan tubuh dapat memicu kecemasan, depresi, bahkan merusak hubungan sosial karena fokus yang berlebihan terhadap penampilan.
3. Meningkatkan risiko depresi

Body shaming sering kali berujung pada depresi, terutama bagi mereka yang sudah memiliki masalah kepercayaan diri atau gangguan kecemasan. Ketika seseorang terus-menerus merasa tidak dihargai karena penampilan fisiknya, mereka akan lebih rentan mengalami perasaan putus asa dan tidak berharga.
Perasaan ini jika dibiarkan akan mengarah pada kondisi depresi yang serius. Depresi yang disebabkan oleh body shaming dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari performa di sekolah atau tempat kerja, hingga hubungan dengan orang-orang terdekat.
4. Memperburuk citra diri

Citra diri yang buruk adalah salah satu dampak jangka panjang dari body shaming. Ketika kamu terus-menerus menerima komentar negatif tentang tubuh, kamu akan mulai melihat dirimu sesuai dengan standar yang tidak realistis dan sulit dicapai. Hal ini bisa menciptakan ketidakpuasan yang mendalam terhadap tubuh dan penampilanmu.
Citra diri yang buruk bisa menimbulkan berbagai masalah mental, seperti kecemasan, gangguan makan, hingga ketergantungan pada prosedur kosmetik. Pada akhirnya, kita menjadi terobsesi untuk mengubah penampilan sesuai dengan ekspektasi yang dibentuk oleh masyarakat.
5. Mengganggu hubungan sosial

Dampak body shaming tidak hanya dirasakan oleh korban secara pribadi, tetapi juga bisa memengaruhi hubungan sosial mereka. Seseorang yang sering mengalami body shaming mungkin merasa malu atau cemas ketika berada di lingkungan sosial, sehingga mereka cenderung menarik diri dan mengisolasi diri.
Ketidakmampuan untuk bersosialisasi dengan baik akibat body shaming dapat memperparah masalah kesehatan mental, seperti kesepian dan kecemasan sosial. Dalam jangka panjang, hal ini juga dapat merusak kemampuan kita untuk menjalin hubungan yang sehat dan bermakna dengan orang lain.
Body shaming bukanlah hal yang sepele, dampak buruknya pada kesehatan mental sangat nyata dan dapat menghancurkan hidup seseorang. Oleh karena itu, kita perlu berhenti mengomentari tubuh orang lain dan mulai menghargai perbedaan yang ada.
Setiap orang memiliki keunikan dan nilai diri yang tidak dapat diukur dari penampilan fisik semata. Jika kamu pernah menjadi korban body shaming, ingatlah bahwa kamu berharga, dan penampilan fisik tidak menentukan nilai dirimu. Cari dukungan dari orang-orang yang peduli, dan jangan ragu untuk mendapatkan bantuan profesional jika diperlukan.
Kita semua berhak merasa nyaman dengan diri kita sendiri, tanpa perlu khawatir akan penilaian orang lain.