Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi ciri kamu seorang pemikir yang berlebihan. (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
Ilustrasi ciri kamu seorang pemikir yang berlebihan. (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Berpikir sebelum bertindak memang penting, karena bisa membuat keputusan lebih matang dan menghindarkan kita dari kesalahan yang tidak perlu. Namun, ketika berpikir terlalu jauh hingga berlebihan, justru bisa menjadi penghalang. Alih-alih memberi solusi, kebiasaan ini sering kali menimbulkan rasa cemas, ragu-ragu, dan lelah mental.

Pemikir yang berlebihan atau overthinker biasanya tidak sadar bahwa mereka sedang terjebak dalam lingkaran pikiran yang tidak ada habisnya. Jika kamu merasa sulit menenangkan pikiran dan terus memikirkan hal-hal kecil secara berulang, bisa jadi kamu termasuk salah satunya.

Berikut 5 ciri yang umum dialami seorang pemikir berlebihan.

1. Sering mengulang-ulang skenario dalam pikiran

Ilustrasi tanda kamu diam-diam perfeksionis walau mengaku tidak. (pexels.com/Timur Weber)

Kamu mungkin sering membayangkan kembali percakapan yang sudah terjadi, lalu menyesali kenapa tidak berkata lain. Atau kamu terus memutar ulang kemungkinan buruk yang belum tentu terjadi. Ini adalah tanda khas seorang pemikir berlebihan.

Kebiasaan ini membuat energi mentalmu terkuras karena terlalu banyak membayangkan hal yang tidak bisa diubah atau bahkan belum terjadi. Alhasil, kamu sulit fokus pada kenyataan saat ini.

2. Sulit membuat keputusan

Ilustrasi ciri kamu seorang pemikir yang berlebihan. (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Ketika dihadapkan pada pilihan, kamu sering merasa bingung terlalu lama. Setiap opsi kamu pertimbangkan secara berlebihan, sampai akhirnya tidak bisa memutuskan dengan cepat.

Hal ini terjadi karena kamu takut keputusanmu salah atau tidak sempurna. Padahal, menunda terlalu lama juga bisa menjadi masalah tersendiri dan membuatmu kehilangan kesempatan yang ada.

3. Sering cemas tanpa alasan yang jelas

Ilustrasi cara yang bisa membantu melihat ketulusan teman di sekitarmu. (pexels.com/Kaboompics.com)

Pemikir berlebihan cenderung memikirkan skenario terburuk dari setiap situasi. Akibatnya, kamu merasa gelisah meski belum ada masalah nyata yang terjadi.

Kecemasan ini membuatmu mudah lelah secara emosional. Kamu merasa hidup penuh dengan kemungkinan buruk, padahal tidak semuanya akan benar-benar terjadi.

4. Mencari kepastian berulang kali

Ilustrasi tanda kamu lebih introvert daripada yang kamu bayangkan. (pexels.com/Liza Summer)

Kamu mungkin sering bertanya hal yang sama berulang kali untuk memastikan jawabannya. Entah itu pada teman, pasangan, atau rekan kerja. Tujuannya adalah mendapatkan rasa aman dari keraguanmu.

Namun, semakin sering kamu mencari kepastian, semakin kamu terjebak dalam siklus overthinking. Bukannya merasa lega, kamu malah semakin tidak percaya pada dirimu sendiri.

5. Sulit menikmati momen saat ini

Ilustrasi tanda kalau kamu sudah waktunya berhenti mengejar. (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Pemikir berlebihan cenderung sulit hidup di masa kini. Kamu lebih sering terjebak antara menyesali masa lalu atau mencemaskan masa depan.

Akibatnya, kamu sering melewatkan momen indah yang sebenarnya sedang terjadi. Padahal, salah satu kunci ketenangan hidup adalah belajar menikmati apa yang ada sekarang, bukan yang sudah atau belum terjadi.

Berpikir memang penting, tetapi berpikir terlalu berlebihan bisa menguras energi dan menghambat langkahmu. Jika kamu merasa memiliki beberapa ciri di atas, mungkin sudah saatnya belajar untuk lebih percaya pada dirimu sendiri dan memberi ruang untuk pikiran agar lebih tenang.

Itulah 5 ciri yang umum dialami seorang pemikir berlebihan. Semoga bermanfaat, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team