Memberi pujian adalah seni komunikasi yang sering kali diremehkan. Padahal, satu kalimat positif yang tepat sasaran bisa membangun kepercayaan diri seseorang, mempererat hubungan, bahkan mencairkan suasana canggung.
Sayangnya, pujian juga bisa berbalik arah bila disampaikan secara tidak tulus, terdengar terlalu dibuat-buat, berlebihan, atau terkesan manipulatif.
Alih-alih menciptakan kehangatan, pujian semacam ini justru bisa memunculkan rasa curiga atau tidak nyaman. Pujian yang baik bukan hanya soal kata-kata yang indah, tetapi tentang niat dan cara penyampaian yang jujur. Pujian yang terasa tulus biasanya lahir dari kepekaan dan perhatian pada hal-hal kecil yang sering luput dari pengamatan orang lain.
Berikut ini 5 cara memberi pujian agar terasa natural, tulus, dan tetap bermakna tanpa terdengar palsu atau berlebihan.