Kritik sering kali terasa seperti serangan pribadi, padahal pada dasarnya ia bisa menjadi pintu menuju perkembangan diri. Banyak orang menolak kritik bukan karena malas belajar, melainkan karena merasa diserang atau takut harga dirinya runtuh. Padahal, kritik yang disampaikan dengan niat baik adalah cermin yang membantu kita melihat sudut pandang yang mungkin tak kita sadari.
Membuka hati untuk kritik bukan berarti menerima semua masukan tanpa saringan, melainkan belajar mendengarkan, menilai, dan mengambil inti yang bermanfaat. Dengan sikap yang tepat, kritik dapat menjadi sumber wawasan yang memperkaya diri, bukan sekadar kata-kata yang melukai.
Berikut 5 cara praktis untuk melatih diri agar lebih terbuka dan bijak dalam menerima kritik.