Ada masa-masa dalam hidup ketika kita merasa lelah, bingung, atau kehilangan arah, namun tidak selalu siap atau mampu untuk pergi ke terapis. Di saat-saat seperti itu, buku bisa hadir sebagai bentuk terapi yang diam-diam menyembuhkan. Kata-kata yang jujur, reflektif, dan penuh kehangatan bisa menenangkan pikiran, membimbing kita mengenali perasaan sendiri, dan perlahan membangun kembali harapan yang sempat runtuh.
Buku-buku yang bekerja seperti terapi bukan hanya berisi nasihat, tapi juga ruang yang aman untuk merenung. Mereka tidak menghakimi, tapi menemani. Tidak semua berbentuk buku self-help, ada yang berupa esai, catatan harian, bahkan fiksi.
Berikut 5 buku yang seperti memelukmu ketika kamu sedang berantakan dan bisa membantu kamu memahami dan merawat dirimu dengan lebih baik.