Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi marah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Di tengah hiruk pikuk kehidupan, sering kali kita dihadapkan pada situasi yang menuntut keputusan cepat. Dalam situasi ini, otak kita bekerja dengan cara yang berbeda. Alih-alih menganalisis setiap informasi secara logis, kita sering kali mengandalkan emosi untuk membantu kita memutuskan.

Emosi bukan sekadar reaksi biologis, tetapi juga alat yang membantu kita beradaptasi dan bertindak dengan cepat. Ketika waktu adalah esensi, emosi memungkinkan kita untuk memproses informasi dan membuat keputusan dengan lebih efisien. Namun, penting untuk diingat bahwa emosi tidak selalu akurat atau dapat diandalkan. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan emosi dengan logika saat membuat keputusan, terutama dalam situasi yang penting.

Berikut beberapa alasan mengapa kita sering kali mengandalkan emosi saat mengambil keputusan cepat. Yuk, simak!

1. Emosi sebagai pendorong tindakan

ilustrasi menangis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Emosi berperan sebagai katalis yang memicu tindakan kita. Tanpa dorongan emosional, kita cenderung menjadi pasif dan tidak mampu mengambil langkah-langkah penting. Emosi mengkondensasi pengalaman dan mengevaluasinya dengan cepat, sehingga memungkinkan kita untuk merespons situasi dengan segera. Ini adalah proses alami yang membantu kita bertindak sebelum kita sempat berpikir panjang.

Selain itu, emosi sering kali memberikan motivasi yang kuat untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan pribadi kita. Ketika kita merasa terdorong oleh emosi, kita lebih cenderung mengambil keputusan yang sejalan dengan apa yang benar-benar penting bagi kita, bahkan dalam situasi yang membutuhkan keputusan cepat.

2. Emosi membantu mengatasi keterbatasan kognitif

Editorial Team

Tonton lebih seru di