Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi dialog Sherlock Holmes yang paling melegenda. (Pinterest/Ongon Sooksai)
Ilustrasi dialog Sherlock Holmes yang paling melegenda. (Pinterest/Ongon Sooksai)

Bagi kamu penggemar buku misteri, tentu sangat familiar dengan nama Sherlock Holmes. Yap, tokoh fiktif ciptaan penulis Britania Raya, Sir Arthur Conan Doyle ini merupakan seorang yang bekerja sebagai detektif konsultan satu-satunya di dunia. Ia akan memecahkan kasus yang tidak bisa dipecahkan kepolisian negara.

Dalam menangani kasus, Sherlock dibantu oleh satu-satunya teman yang ia punya, Dr. Watson. Mereka melalui petualangan-petualangan menarik sekaligus menegangkan dalam sembilan buku serial petualangan Sherlock Holmes.

Berikut 4 kutipan dialog Sherlock Holmes yang paling melegenda.

1. Ada banyak orang di dunia yang lebih berduka daripada saya

Ilustrasi dialog Sherlock Holmes yang paling melegenda. (Pinterest/Ongon Sooksai)

Dalam episode pertama musim kedua dari serial televisi BBC Sherlock yang berjudul A Scandal in Belgravia, terdapat adegan di mana karakter John Watson bertanya kepada Sherlock Holmes tentang ketidakmampuannya untuk merasakan empati dan mengungkapkan perasaan terhadap kematian.

Dalam balasannya, Sherlock mengatakan, "Ada banyak orang di dunia yang lebih berduka daripada saya. Ada 243 penumpang di pesawat yang jatuh tadi malam. Kau kenapa tidak menangis untuk mereka semua?"

Kata-kata yang sulit diterima masyarakat namun Sherlock sangat benar.

2. Hal-hal kecil adalah hal yang paling penting

Ilustrasi dialog Sherlock Holmes yang paling melegenda. (Pinterest/Sydney)

Si detektif konsultan meminta Watson memaparkan kesan dan apa saja yang ia lihat dari Mary. Watson merinci semua yang dilihat dari klien yang tunangannya menghilang secara tiba-tiba beberapa saat sebelum pemberkatan. Mulai dari segala yang dikenakannya, warnanya, juga kesan tentang si nona. Watson menyimpulkan, bahwa penampilannya bak orang kaya, tapi gayanya santai, seenaknya, dan agak kampungan.

“Kau tampaknya memperoleh banyak hal dari penampilannya yang tak kelihatan olehku,” ujar John Watson kepada Holmes.

“Bukannya tak kelihatan, tapi kaulah yang tak memperhatikan, Watson,” kata Sherlock Holmes.

Holmes lantas menjelaskan deduksinya kepada Watson:

“Sebagaimana kau lihat, wanita ini berhiaskan bulu di lengan bajunya, dan hal ini meninggalkan jejak yang penting. Ada dua lekukan agak di atas pergelangan tangannya. Ini jelas menunjukkan bahwa dia seorang juru ketik, karena di bagian itulah tangannya menelan meja. Seandainya dia sering menjahit dengan mesin jahit yang masih dijalankan dengan tangan, bisa juga timbul lekukan seperti itu, tapi hanya di tangan sebelah kiri dan agak lebih jauh dari ibu jari. Tapi itu tak terjadi. Aku lalu memperhatikan wajahnya, dan kulihat ada tanda bekas kacamata di hidungnya. Itulah sebabnya aku lalu berkesimpulan bahwa ia menderita rabun dekat, dan pekerjaannya mengetik.”

3. Ilmu deduksi dan analisis hanya dapat diperoleh dengan cara mempelajarinya dalam jangka waktu yang lama dan sabar

Ilustrasi dialog Sherlock Holmes yang paling melegenda. (Pinterest/Balagan)

Ada hal yang menarik dalam buku A Study in Scarlet - Penelusuran Benang Merah, yang mengatakan bahwa ilmu deduksi dan analisis hanya dapat diperoleh dengan cara mempelajarinya dalam jangka waktu yang lama dan sabar

Sherlock Holmes mengatakan, “Seperti seni lainnya, ilmu deduksi dan analisis hanya dapat diperoleh dengan cara mempelajarinya dalam jangka waktu yang lama dan sabar, bukan karena kehidupan manusia yang panjang sehingga ia bisa mendapatkan kemungkinan untuk mencapai kualitas yang tertinggi.”

4. Orang yang bodoh pasti akan memasukkan setiap informasi ke dalam otaknya

Ilustrasi dialog Sherlock Holmes yang paling melegenda. (Pinterest/Kristina Wentz)

Dalam buku A Study in Scarlet - Penelusuran Benang Merah, Sherlock Holmes mengatakan:

“Otak manusia itu ibaratnya sebuah loteng kecil. Kamu dapat menyimpan perabotanmu di sana, sesuai dengan yang kamu pilih. Orang yang bodoh pasti akan memasukkan setiap perabotan rumah yang datang sehingga pengetahuan yang berguna jadi berdesak-desakan dengan informasi yang lain. Atau mereka mencampuradukkan semua barang-barang sehingga sulit sekali untuk mengambil salah satunya apabila diperlukan. Seorang pekerja yang terampil, pasti sangat berhati-hati memasukkan barang-barang ke loteng pikirannya. Ia hanya akan menyimpan barang-barang yang bisa membantu pekerjaannya. Tapi, barang-barang itu disimpan dalam jumlah dan macam yang beragam dan semuanya ditata dengan baik.”

Dalam ucapan Sherlock Holmes ini, kita seakan diingatkan betapa pentingnya memilih informasi yang mau kita konsumsi. Memilah mana yang penting dan tidak penting, memilih mana yang perlu dan tidak perlu. Jangan sampai semua informasi yang kita lihat dan terima dimasukkan ke otak. Itu sangat berbahaya.

Nah itulah 4 dialog Sherlock Holmes yang paling melegenda.

Editorial Team