10 Kelakuan Sepele Inilah yang Memanipulasi Kamu Jadi Pemalas

21 Jan 2025, 13:00 WIB

Ilustrasi kelakuan sepele yang memanipulasi kamu menjadi pemalas. (Pinterest/S'teo)

Merasa malas adalah pengalaman yang sering dialami hampir setiap orang pada suatu titik dalam hidup mereka. Ada banyak faktor yang bisa membuat seseorang rentan merasa malas. Biasanya, rasa malas muncul secara tiba-tiba. Namun tanpa disadari, ada banyak kebiasaan kecil yang tampak sepele tetapi dapat membentuk pola pikir malas dan mengurangi produktivitas seseorang.

Kira-kira apa saja kebiasaan sepele yang bisa memanipulasi kamu jadi pemalas yang harus segera dihindari?

Berikut rangkuman 10 kelakuan sepele yang memanipulasi kamu jadi pemalas.

1. Masuk toilet membawa handphone untuk scrolling media sosial

Ilustrasi ciri orang yang suka lama balas chat. (Pinterest/Die Tagespresse)

Kebiasaan membawa handphone ke toilet untuk scrolling medsos mungkin terlihat seperti cara santai untuk mengisi waktu. Tapi, tanpa disadari, kebiasaan ini malah bisa bikin kamu kehilangan waktu yang cukup lama.

2. Main game berlevel

Game berlevel memang seru dan menantang. Namun, hati-hati, ketika kamu terlalu fokus menyelesaikan level demi level dalam game, waktu kamu untuk melakukan aktivitas lain jadi berkurang.

Lebih parahnya, game berlevel seringkali bikin kamu kecanduan untuk terus bermain dan melupakan tanggung jawab lain.

3. Menunda mandi

Ilustrasi psychological reactance, rasa malas yang muncul ketika disuruh melakukan sesuatu. (Pinterest/Nina Horvat)

Menunda mandi sering dianggap sebagai hal sepele, tapi dampaknya bisa bikin kamu semakin malas untuk beraktivitas. Orang yang suka menunda pekerjaan itu bisa berawal dari kebiasaan suka menunda mandi. Semakin sering kamu menunda mandi, semakin besar kemungkinan kamu kehilangan motivasi.

Maka dari itu, jangan lagi menunda mandi. Langsung saja basuh tubuhmu dengan air segar begitu bangun tidur atau sebelum memulai aktivitas.

4. Menunda-nunda tugas

Ilustrasi freeze mode, merasa tidak memiliki dorongan untuk mencapai tujuan. (Pinterest/Denk Positief)

Kebiasaan menunda pekerjaan dengan alasan "Nanti saja" atau "Masih ada waktu" sering kali membuat tugas menumpuk. Hal ini menumbuhkan mentalitas malas karena terbiasa merasa tidak ada urgensi untuk bertindak.

5. Mengabaikan target harian

Tidak memiliki target atau tujuan yang jelas setiap hari dapat menyebabkan seseorang merasa tidak ada yang perlu dikerjakan, sehingga membiarkan waktu berlalu begitu saja.

6. Mengeluh berlebihan

Ilustrasi cara mengubah self-betrayal, kebiasaan mengkhianati diri sendiri. (Pinterest/Afam Uche)

Sering mengeluh tentang pekerjaan, keadaan, atau tanggung jawab dapat memanipulasi pikiran untuk merasa semua hal terlalu sulit, sehingga cenderung memilih untuk menyerah dan menjadi malas.

7. Mencari alasan untuk tidak bertindak

Kalimat seperti "Saya lelah", "Tidak ada yang membantu", atau "Saya tidak bisa" sering menjadi pembenaran untuk menghindari pekerjaan, meskipun sebenarnya bisa dikerjakan.

8. Membiarkan rumah atau tempat kerja tetap berantakan

Lingkungan yang berantakan seringkali mencerminkan kondisi pikiran yang kacau. Ketika lingkungan tempat tinggal atau tempat kerja kamu berantakan, hal ini bisa memengaruhi mood dan membuat kamu malas untuk melakukan sesuatu.

9. Selalu bergantung pada orang lain

Ilustrasi tanda seseorang bahagia saat berada di dekatmu. (Pinterest/Kate Pritchard)

Selalu mengandalkan bantuan atau menunggu orang lain untuk menyelesaikan sesuatu menciptakan pola pikir bahwa tanggung jawab tidak sepenuhnya berada pada diri sendiri.

10. Terlalu nyaman dengan zona aman

Menghindari tantangan dan terlalu nyaman dengan rutinitas yang monoton dapat membuat seseorang kehilangan motivasi untuk berkembang dan menjadi lebih malas.

Untuk keluar dari pola malas, penting untuk mulai membangun disiplin, menetapkan prioritas, dan bertindak meski langkahnya kecil. Dengan kesadaran dan usaha yang konsisten, pola pikir malas dapat diubah menjadi lebih produktif.

Nah itulah 10 kelakuan sepele yang tanpa sadar memanipulasi kamu jadi seorang pemalas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.