5 Kondisi yang Bisa Membuat Seseorang Memutuskan Childfree 

Setiap orang punya alasan yang patut kita hargai

Pernahkah kamu merasa bingung mengapa beberapa orang dewasa ini memilih untuk hidup tanpa memiliki anak?

Mungkin ada anggapan bahwa mereka memilih gaya hidup ini hanya karena mengikuti tren atau sebatas karena tidak menyukai anak-anak. Padahal, keputusan untuk tidak memiliki anak sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor yang lebih kompleks dan setiap individu pasti punya alasan serta pertimbangan mereka masing-masing.

Kita harus sepakat dulu di awal, bahwa memutuskan untuk melakukan childfree bukanlah sebuah keputusan yang dibuat sembarangan. Banyak orang yang memutuskan untuk tidak memiliki anak setelah mempertimbangkan berbagai aspek dalam kehidupan mereka.

Oleh karena itu, mari kita telusuri bersama lima kondisi utama yang sering memengaruhi keputusan seseorang untuk memilih childfree, dan mengapa keputusan ini mungkin merupakan pilihan yang tepat bagi mereka.

1. Kesehatan mental dan fisik yang kurang mendukung

5 Kondisi yang Bisa Membuat Seseorang Memutuskan Childfree ilustrasi kesehatan kurang mendukung (pexels.com/cottonbro studio)

Banyak yang tahu tapi sering tidak sadar bahwa alasan kesehatan sebagai faktor utama yang memengaruhi keputusan untuk melakukan childfree. Bagi beberapa orang, kondisi kesehatan tertentu bisa membuat keputusan childfree ini lebih relevan.

Misalnya, seseorang dengan gangguan kesehatan mental atau penyakit kronis mungkin merasa bahwa ia sudah sangat struggle dengan apa yang harus ia hadapi, sehingga apabila memiliki anak secara tidak langsung anak tersebut akan terdampak dari kondisi kesehatan mereka sebagai orang tua.

Mengurus anak memang membutuhkan energi dan perhatian yang besar, dan ini bisa menjadi tantangan berat bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan baik itu kesehatan mental atau penyakit lainnya.

Beberapa kondisi medis dapat membuat kehamilan dan pengasuhan anak menjadi sangat sulit atau bahkan berbahaya. Karena itu, memilih untuk childfree bisa menjadi cara untuk menjaga kesehatan pribadi dan menghindari tambahan stres yang mungkin tidak diinginkan.

Baca Juga: 4 Jenis Fobia Langka yang Jarang Disadari, Kamu Wajib Tahu!

2. Pertimbangan finansial yang matang

5 Kondisi yang Bisa Membuat Seseorang Memutuskan Childfree ilustrasi pertimbangan finansial (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Tak bisa dipungkiri bahwa masalah finansial acap kali menjadi alasan tak terelakkan bagi banyak orang untuk memilih childfree. Mengurus anak memerlukan biaya yang tidak sedikit, mulai dari anak tersebut lahir, kebutuhan sehari-hari hingga pendidikan dan kesehatan belum biaya untuk mereka sendiri sebagai orang tua.

Bagi banyak orang, tanggung jawab finansial ini bisa menjadi beban berat, terutama jika mereka merasa tidak siap secara ekonomi atau datang dari latar belakang ekonomi yang sulit.

Memiliki anak melibatkan komitmen keuangan yang signifikan dan tidak semua orang merasa nyaman dengan beban tersebut. Apalagi di kondisi ekonomi dan pergolakan geopolitik yang tidak menentu seperti sekarang, rasanya banyak orang yang jangankan memiliki anak menghidupi dirinya sendiri saja sulit.

Namun, sayangnya bila kita amati lewat banyak platform, di Indonesia sendiri orang yang memutuskan childfree justru mereka yang datang dari latar belakang finansial yang berkecukupan.

3. Ketidakpastian lingkungan dan sosial

5 Kondisi yang Bisa Membuat Seseorang Memutuskan Childfree ilustrasi kondisi sosial akibat perang (pexels.com/Khaled Akacha)

Lingkungan dan situasi sosial juga bisa mempengaruhi keputusan untuk menjadi childfree. Isu seperti perubahan iklim, ketidakstabilan politik, dan ketidakpastian sosial sering kali menjadi pertimbangan besar bagi beberapa orang untuk memiliki anak. Terdapat semacam khawatir tentang masa depan dunia dan bagaimana anak-anak mereka kelak akan hidup dalam kondisi yang mungkin semakin menantang.

Beberapa orang merasa bahwa membawa anak ke dunia yang penuh dengan tantangan adalah sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan. Mereka mungkin merasa bahwa kondisi masa depan tidak mendukung kehidupan yang stabil dan aman untuk generasi berikutnya.

Dalam hal ini, memilih untuk childfree bisa menjadi cara untuk menghindari menambah populasi dalam situasi yang dianggap tidak ideal dan untuk berfokus pada cara-cara lain untuk berkontribusi positif pada dunia.

4. Nilai dan prioritas pribadi yang berbeda

5 Kondisi yang Bisa Membuat Seseorang Memutuskan Childfree ilustrasi nilai dan prioritas (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Nilai-nilai dan prioritas pribadi sering punya andil peran besar dalam keputusan untuk melakukan childfree bagi seseorang. Beberapa orang merasa bahwa mereka lebih menikmati kebebasan dan fleksibilitas yang tidak terganggu oleh tanggung jawab pengasuhan anak. Mereka mungkin memiliki minat atau tujuan hidup lain yang dianggap lebih memuaskan atau penting daripada membesarkan anak.

Memiliki anak dapat mengubah cara seseorang menjalani hidup sehari-hari dan membuat mereka harus menyesuaikan prioritas mereka. Bagi beberapa orang, memilih childfree adalah cara untuk menjaga kebebasan pribadi dan mengejar minat atau karier yang mereka anggap lebih berarti. Ini bukan tentang tidak menyukai anak-anak, tetapi tentang memilih cara hidup yang paling sesuai dengan nilai dan tujuan pribadi mereka.

5. Pengalaman hidup dan trauma masa lalu

5 Kondisi yang Bisa Membuat Seseorang Memutuskan Childfree ilustrasi trauma (pexels.com/RDNE Stock project)

Pengalaman hidup dan trauma masa lalu juga dapat memengaruhi keputusan untuk menjadi childfree. Mereka yang mengalami masa kecil yang sulit atau trauma mungkin merasa bahwa mereka tidak ingin mengalami atau meneruskan pengalaman tersebut kepada generasi berikutnya. Pengalaman-pengalaman ini bisa mencakup masalah keluarga, kekerasan, atau ketidakstabilan emosional yang membuat mereka ragu untuk memulai keluarga sendiri.

Memilih untuk childfree sering kali merupakan bentuk perlindungan diri dan keinginan untuk memutus siklus pengalaman buruk yang mungkin dirasakan. Dengan memilih untuk tidak memiliki anak, mereka berusaha menciptakan kehidupan yang lebih baik dan lebih stabil untuk diri mereka sendiri tanpa membawa beban emosional atau trauma masa lalu ke generasi berikutnya.

Keputusan untuk menjadi childfree bukanlah sesuatu yang diambil sembarangan yang pasti ada banyak faktor yang mempengaruhi keputusan ini. Artikel ini dibuat tidak untuk menyerukan agar semua orang untuk melakukan gerakan ini, tetapi kita dapat lebih memahami kondisi-kondisi yang mendasari keputusan ini.

Sehingga kita bisa lebih menghargai pilihan yang diambil oleh mereka yang memilih untuk hidup childfree. Setiap individu memiliki alasan yang unik dan sah untuk keputusan mereka, dan penting untuk menghormati pilihan tersebut tanpa terjebak dalam stereotip atau prasangka. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang lebih luas tentang mengapa seseorang yang memilih childfree.

Baca Juga: Mengenal Consecotalephobia, Rasa Takut Terhadap Sumpit

Annisa Nur Fitriani Photo Community Writer Annisa Nur Fitriani

She goes Boom!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya