Lombok Utara, IDN Times - Tradisi Maulid Adat Bayan di Lombok Utara Nusa Tenggara Barat (NTB) digelar selama dua hari. Pada hari pertama, warga menyiapkan bahan makanan dan perbekalan untuk upacara “Kayu Aiq”. Pada hari kedua, mereka melaksanakan doa dan makan bersama di Masjid Kuno Bayan.
Desa-desa seperti Loloan, Anya, Sukardana, Senaru, Karang Bajo, dan Bayan turut berpartisipasi dalam Parade Maulid Adat Bayan. Semua desa ini merupakan bagian dari masyarakat adat Bayan.
Bayan dikenal sebagai pintu gerbang Islam di Lombok. Masjid Bayan Kuno, yang dibangun pada abad ke-16, merupakan saksi sejarah penyebaran agama Islam oleh Wali Songo. Perkembangan agama Islam di Bayan juga ditandai dengan perpaduan budaya antara adat Sasak dan Islam.
Di sekitar masjid, terdapat beberapa makam leluhur yang menyebarkan Islam, seperti Makam Gauz Abdul Razak (Makam Reaq), Makam Titik Masi Penghulu, Makam Titik Mas Penghulu, Makam Sesait, Makam Karang Salah, dan Makam Desa Anyar.