Calon pengantin pria diantar dari rumah orang tuanya beberapa jam sebelum akad nikah menuju uma ruka, rumah calon pengantin wanita. Mengenakan pakaian pengantin sesuai dengan status sosial, ia ditemani oleh rombongan pengantar atau dende yang terdiri dari ulama, tokoh adat, sanak saudara, dan kerabat.
Perjalanan menuju uma ruka dimeriahkan dengan jikir hadra dan musik arubana. Sesampainya di sana, rombongan disambut dengan tarian wura bongi monca dan atraksi berbagai jenis tarian rakyat.
Semua pemuka agama, ulama, dan tokoh adat telah berkumpul di uma ruka untuk melangsungkan akad nikah. Keluarga dan sanak saudara mempelai pria, disertai oleh ompu panati dan sang ayah, bersiap-siap untuk acara lafa.
Lebe, yang merupakan bapak penghulu, didampingi oleh galara dan tokoh masyarakat, memimpin jalannya acara lafa atau akad nikah adat Bima.
Dengan limpahan rahmat dari Allah SWT, akad nikah adat Bima berjalan lancar dan penuh kebahagiaan. Acara ini diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh lebe sebagai pemuka agama setempat.