Keberagaman dan Kearifan Suku Sasak, Warisan Budaya Pulau Lombok

Terdapat ragam budaya dan tradisi yang masih dilestarikan

Mataram, IDN Times - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menaungi tiga suku asli yang telah mendiami wilayah ini sejak zaman nenek moyang mereka. Ketiganya adalah Suku Mbojo, Suku Samawa, dan Suku Sasak.

Di Pulau Lombok, mayoritas penduduknya berasal dari Suku Sasak, yang merupakan suku asli pulau ini.

1. Sejarah suku sasak

Keberagaman dan Kearifan Suku Sasak, Warisan Budaya Pulau LombokIlustrasi suku Sasak di Lombok (EGINDO.co)

Suku Sasak, yang merupakan kampung halaman mereka, telah tinggal di Pulau Lombok selama berabad-abad, bahkan sejak sekitar 4.000 SM. Oleh karena itu, banyak yang mengartikan "Sasak" atau "sak-sak" sebagai kata yang merujuk kepada satu atau asal-usul utama.

Berbagai catatan sejarah, termasuk dalam kitab Nagarakertagama karya Mpu Prapanca pada abad ke-14, menyebutkan "Lombok Sasak Mirah Adi", yang artinya "kejujuran adalah permata yang utama". Hal ini menegaskan keyakinan bahwa leluhur Sasak berasal dari Jawa.

Baca Juga: Harga Beras di Bima Rp18 Ribu per Kilogram, Warga Kurangi Porsi Makan

2. Tradisi dan budaya sasak

Keberagaman dan Kearifan Suku Sasak, Warisan Budaya Pulau Lombokgenpi.id

Tradisi dan budaya masyarakat Sasak cukup lestari hingga saat ini, dengan masyarakatnya berkomitmen untuk melestarikannya, terutama untuk generasi muda.

Beberapa tradisi dan budaya yang unik dari penduduk Sasak meliputi:

  1. Arsitektur rumah tradisional: Bangunan rumah tradisional Sasak dibuat dari tanah liat yang dicampur dengan kotoran kerbau, sebuah tradisi yang telah dilestarikan sejak zaman nenek moyang.
  2. Merariq: Prosesi pernikahan di Lombok menggunakan istilah "kawin lari" yang dikenal sebagai Merariq. Tradisi ini unik, di mana seorang pria membawa kabur calon istrinya selama 3 hari sebelum disahkan secara resmi oleh orang tua wanita.
  3. Bau nyale: Ritual menangkap cacing laut Nyale di bulan Februari atau Maret, merupakan bagian dari tradisi yang berasal dari legenda Puteri Mandalika dan diyakini membawa anugerah, keselamatan, dan kesuburan.

3. Kepercayaan dan bahasa suku sasak

Keberagaman dan Kearifan Suku Sasak, Warisan Budaya Pulau Lombokkabar NTB

Suku Sasak, seperti banyak suku lainnya di Indonesia, memiliki beragam kepercayaan dan agama. Meskipun mayoritas penduduk Sasak menganut Islam, ada juga yang masih mempertahankan kepercayaan pra-Islam atau mencampuradukkan unsur-unsur agama Hindu.

Bahasa daerah Sasak, yang mirip dengan bahasa Sumbawa dan Bali, digunakan oleh penduduk setempat dalam komunikasi sehari-hari. Kehadiran Suku Sasak di Lombok menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun internasional, menambah kekayaan budaya dan keindahan pulau ini.

Baca Juga: Pegon, Pakaian Adat Laki-laki Suku Sasak di Lombok

Topik:

  • Linggauni
  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya