Filosofi Bangunan Rumah Adat Bale Lumbung di Lombok

Terlihat kecil dari luar, tetapi di dalam sangat luas

Mataram, IDN Times - Pulau Lombok memiliki banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Selain pantai, wisatawan juga dapat berkunjung ke rumah adat. Salah satunya adalah Rumah Adat  Bale Lumbung.

Rumah Adat Bale Lumbung merupakan rumah tinggal dari suku asli Lombok yang sampai saat ini kelestariannya masih sangat terjaga. Rumah Adat ini menjadi spot foto yang menarik bagi wisatawan. Selain itu, wisatawan juga dapat mengetahui tentang sejarak Suku Sasak yang dulunya tinggal di rumah adat itu.

Berikut beberapa hal yang wajib diketahui tentang Rumah Adat Bale Lumbung di Lombok.

1. Tentang bale dan lumbung

Filosofi Bangunan Rumah Adat Bale Lumbung di Lombokfrentlombok.com

Rumah Suku Sasak ini memiliki dua jenis rumah adat yang bernama Bale dan Lumbung. Rumah Bale atau Balai merupakan rumah yang dipakai oleh masyarakat Suku Sasak sebagai tempat tinggal mereka.  Sedangkan Lumbung merupakan rumah yang dijadikan tempat menyimpan hasil panen atau padi dan segala kebutuhan para masyarakat suku Sasak. Kata Lumbung dalam Bahasa Indonesia memiliki arti tempat penyimpanan hasil panen.

Bale Lumbung ini dapat dengan mudah di temukan di Lombok Tengah salah satunya adalah di Desa Ende atau lebih dikenal dengan sebutan Desa Sade. Di desa tersebut bale lumbung masih berdiri kokoh, sebuah rumah yang sangat canggih konstruksinya di masanya.

Bale Lumbung terlihat sangat mungil dari luar, tapi ternyata di dalamnya cukup luas. Terdapat dua tingkat di bale lumbung ini, tingkat kedua atau atap merupakan tempat penyimpanan hasil padi, dan tingkat pertama merupakan tempat yang biasanya dijadikan tempat memasak.

Baca Juga: Tokoh Adat: Puncak Bau Nyale Sebulan Sebelum MotoGP di Mandalika

2. Konstruksi

Filosofi Bangunan Rumah Adat Bale Lumbung di Lombokmandalika.indonesia-tourism.com

Rumah Adat Bale Lumbung ini sudah ada sejak abad ke-17 sejak pemerintahan Kerajaan Karang Asem. Yang didalamnya terbagi menjadi beberapa bagian yaitu dapur dan ruang tidur. Bale Lumbung pun dilengkapi oleh dapur, tempat penyimpanan makan, dan ampen.

Bahan utama pembuatan Bale lumbung adalah bambu yang berukuran 2x2 m. Pintu masuk atau sesangkok Bale Lumbung dibuat dengan sistem geser, selain itu bale lumbung memiliki tangga yang berjumlah tiga anak tangga yang berfungsi sebagai penghubung antar ruangan luar dan  ruangan dalam.

Rumah Adat Bale Lumbung asli suku sasak ini merupakan ikon khas yang sangat populer. Karena memiliki bentuk yang mampu menarik banyak perhatian siapapun yang melihatnya.

Memiliki bentuk seperti rumah panggung, dengan atap yang memiliki ujung runcing yang melebar dan yang lurus ke bawah. Yang memiliki jarrah dengan tanah 1,5 – 2 m dan diameter 1,5 – 3 m.

Atap Rumah adat bale lumbung memiliki bahan dasar dari jerami kering, yang dapat pemasangannya disusun dengan sangat rapat. Sehingga tahan dengan air hujan, dan mampu menghalau terik matahari.

Terdapat jendela di atap rumah adat bale lumbung, yang berfungsi agar sirkulasi udara masuk ke dalam ruang penyimpanan kebutuhan masyarakat suku sasak tersebut. Sementara lantai rumah adat bale lumbung dibuat dari papan kayu yang disangga oleh tiang yang berasal dari tanah dan batu. Tiang tersebut memiliki jumlah empat yang dijadikan juga sebagai pondasi bangunan.

3. Filosofi

Filosofi Bangunan Rumah Adat Bale Lumbung di LombokSumber Gambar: k-travel.info

Filosofi dari Rumah Adat Bale lumbung ialah merupakan cerminan dari tingkatan strata sosial masyarakat suku Sasak. Masyarakat Sasak yang pada zaman dahulu kala merupakan orang-orang yang berkategori tingkat kesejahteraan sangat tinggi.

Rumah Adat Bale Lumbung menghadap timur yang memiliki filosofi sebagai simbol kepercayaan suku sasak terhadap agama islam, arah timur merupakan arah kiblat atau arah Salat. Pintu yang memiliki bentuk mungil, membuat para tamunya diharuskan menduduk, ini pun memiliki filosofi bahwa para tamu harus memiliki etika untuk menghormati tuan rumah.

Lumbung atau tempat menyimpan memiliki filosofi sebagai bentuk rasa syukur masyarakat suku sasak kepada rezeki yang telah diberikan oleh Tuhan nya . Sehingga para masyarakat suku sasak hidup berhemat dengan menyimpan hasil pada mereka di sebuah Lumbung tersebut.

Demikianlah informasi mengenai Rumah adat Bale Lumbung yang merupakan ikon dari Pulau Lombok. Salah satu warisan budaya yang hingga kini masih terjaga kelestariannya. 

Baca Juga: 1,5 Tahun Hilang, Bocah ini Ditemukan Lemas di Sirkuit Mandalika

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya