Kamu Berniat Nikah Muda? Mending Baca Ini Dulu!

Lombok Timur, IDN Times - Nikah muda seolah sudah menjadi tren bagi sebagian remaja. Salah satu budaya yang terjadi pula di Desa Jerowaru Lombok Timur Nusa Tenggara Barat (NTB).
Seperti yang terjadi di Desa Jerowaru mencatat, setidaknya terjadi 3-4 kasus pernikahan dini setiap tahunnya.
Lalu benarkah nikah muda adalah solusi terbaik bagi remaja di Desa Jerowaru? Nah, buat kamu yg berniat untuk nikah dini, yuk simak 4 alasan kenapa kamu sebaiknya berpikir baik-baik sebelum memutuskan untuk menikah muda. Yuk, cekidot.
1. Kesulitan mendapat pengakuan secara administrasi negara
Remaja yg memutuskan untuk nikah dini, akan kesulitan mendapat pengakuan secara administrasi. Pihak Kepala Desa Jerowaru M. Nashruddin yang ditemui dalam acara Ruang Temu Generasi Sehat Indonesia, menuturkan bahwa pernikahan dini akan menghambat pengakuan secara administrasi.
Karena syarat utama bagi penerbitan dokumen administrasi seperti buku nikah, kartu keluarga, dan lain-lain adalah umur yang dianggap cukup.
2. Rentan terjadi kekerasan dalam rumah tangga
Pasangan suami istri yang belum cukup umur berpotensi kuat terjadi persoalan kekerasan dalam rumah tangga. Banyak faktor yang menyebabkan, seperti emosi yang masih labil, ekonomi, dan lainnya.
Kondisi emosional yang labil membuat pasangan muda menyelesaikan permasalahan dengan kekerasan. Hmm, makin pelik aja kan.
3. Sulit menciptakan keluarga yg harmonis
Nikah muda enggak akan bikin bahagia sepenuhnya. Ibarat kata pepatah di media sosial "cinta tidak selamanya indah". Dengan kondisi labil ala remaja, maka akan sulit bagi mereka untuk menciptakan kondisi keluarga harmonis.
Pernikahan memang bukan persoalan gampang, apalagi bagi mereka yang belum cukup umur.
4. Semakin tingginya angka rumah tangga miskin
Pernikahan muda tanpa pertimbangan matang, berpotensi membuat kalangan Gen Z masuk kategori keluarga miskin. Pasalnya, sering kali mereka memutuskan menikah tanpa didasarkan perekonomian mapan.
Dikutip dari pernyataan Kamal Mukhtar selaku Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Desa Jerowaru, jumlah rumah tangga miskin pada 2021 sebanyak 1.841 KK.
Kalau nikah dini terus berlanjut, tidak mungkin akan terjadi lonjakan angka yang cukup tinggi. Belum punya kerjaan, tapi sudah ngebet nikah saja.
5. Budaya kawin cerai makin lestari
Patut disadari pula, Lombok dikenal dengan budaya buruk, yakni kebiasaan kawin cerai bagi pasangan pernikahan. Tingginya angka pernikahan dini, menjadikan potensi perceraian di Lombok pun makin meningkat setiap tahunnya.
Masih ingin menikah muda gan? Boleh saja sih, tetapi sebaiknya memang harus dipikirkan matang-matang lho, biar tidak menyesal belakangan.
Baca Juga: 5 Kuliner Khas Lombok NTB yang Yummy Bikin Lidah Meleleh
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.