mandalika.indonesia-tourism.com
Rumah Adat Bale Lumbung ini sudah ada sejak abad ke-17 sejak pemerintahan Kerajaan Karang Asem. Yang didalamnya terbagi menjadi beberapa bagian yaitu dapur dan ruang tidur. Bale Lumbung pun dilengkapi oleh dapur, tempat penyimpanan makan, dan ampen.
Bahan utama pembuatan Bale lumbung adalah bambu yang berukuran 2x2 m. Pintu masuk atau sesangkok Bale Lumbung dibuat dengan sistem geser, selain itu bale lumbung memiliki tangga yang berjumlah tiga anak tangga yang berfungsi sebagai penghubung antar ruangan luar dan ruangan dalam.
Rumah Adat Bale Lumbung asli suku sasak ini merupakan ikon khas yang sangat populer. Karena memiliki bentuk yang mampu menarik banyak perhatian siapapun yang melihatnya.
Memiliki bentuk seperti rumah panggung, dengan atap yang memiliki ujung runcing yang melebar dan yang lurus ke bawah. Yang memiliki jarrah dengan tanah 1,5 – 2 m dan diameter 1,5 – 3 m.
Atap Rumah adat bale lumbung memiliki bahan dasar dari jerami kering, yang dapat pemasangannya disusun dengan sangat rapat. Sehingga tahan dengan air hujan, dan mampu menghalau terik matahari.
Terdapat jendela di atap rumah adat bale lumbung, yang berfungsi agar sirkulasi udara masuk ke dalam ruang penyimpanan kebutuhan masyarakat suku sasak tersebut. Sementara lantai rumah adat bale lumbung dibuat dari papan kayu yang disangga oleh tiang yang berasal dari tanah dan batu. Tiang tersebut memiliki jumlah empat yang dijadikan juga sebagai pondasi bangunan.